Ceramah bukanlah menjadi hal yang asing dalam kehidupan bermasyarakat. Biasanya, ceramah bisa didengarkan secara langsung, melalui radio, atau melalui televisi. Ceramah sendiri merupakan salah satu bagian dari bentuk dakwah dengan menyampaikan suatu ilmu dari sumber yang sangat kuat, untuk menjadi penceramah yg hebat maka diperlukan ilmu kaidah kebahasaan teks ceramah.
Biasanya ceramah dilakukan di masjid-masjid atau pondok pesantren, lapangan, gedung-gedung, dan tempat lainnya yang membuat pendengar nyaman dalam menyerap informasi dari isi ceramah tersebut. Bagi seorang penceramah yang profesional karena telah memiliki jam terbang tinggi, mereka tidak menggunakan teks dalam ceramah.
Sementara itu, bagi seorang pemula yang akan berceramah mungkin perlu terlebih dahulu, membuat teks ceramah untuk membantu melangsungkan ceramah dengan baik dan tuntut. Sebelum membahas lebih jauh mengenai isi teks ceramah, kita akan membahas tentang ceramah itu sendiri.
Pengertian Ceramah dan Teks Ceramah
Ceramah merupakan kegiatan seseorang di hadapan khalayak ramai menyampaikan suatu nasihat atau ajaran-ajaran agama dengan menggunakan lisan.
Menurut kamus besar bahasa indonesia, ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu pengetahuan. Menurut Mattew, ceramah adalah informasi yang disampaikan secara lisan kepada masyarakat dalam rangka menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.
Komponen di dalam ceramah ada tiga, yaitu penceramah, audiens, dan materi ceramah. Penceramah adalah seseorang yang menyampaikan ceramah.
Audiens adalah yang mendengar ceramah baik perorangan, kelompok, atau masyarakat luas. Dan materi ceramah adalah materi yang disampaikan di dalam ceramah.
Materi ceramah harus dikemas dan disusun semenarik mungkin supaya pendengar tertarik dengan ceramah tersebut. Biasanya materi ceramah dituangkan dalam bentuk teks ceramah.
Teks ceramah adalah suatu tulisan yang berisi informasi pengetahuan atau ajakan kepada masyarakat.
Tulisan tersebut terdiri dari beberapa paragraf. Teks ceramah ini biasanya digunakan oleh penceramah sebagai panduan dalam menyampaikan alur ceramahnya.
Bagi penceramah yang sudah memiliki jam terbang tinggi, mungkin tidak membutuhkan teks ceramah lagi karena mereka sudah terbiasa sehingga bisa melakukan ceramah dengan spontan.
Tujuan Ceramah
Secara garis besarnya, tujuan ceramah dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan dari ceramah sendiri dapat dijelaskan sebagai berikut.
-
Tujuan Umum
Tujuan umum ceramah dapat dirumuskan menjadi tiga bentuk, yaitu:
- Ceramah informatif, yaitu ceramah bertujuan untuk memberikan suatu informasi yang berguna untuk menambah wawasan pendengar. Misalnya adalah ceramah tentang manfaat puasa bagi kesehatan manusia.
- Ceramah persuasif, yaitu ceramah bertujuan untuk mengajak kepada pendengar untuk percaya, setuju, bahkan mengikuti apa yang disampaikan oleh penceramah. Misalnya, ceramah yang berisi tentang ajakan bersedekah dapat memperlancar rezeki.
- Ceramah rekreatif, ceramah yang ditujukan supaya pendengar merasa terhibur. Sehingga penyajian teks ceramah diselingi dengan humor atau perumpamaan sederhana sesuai dengan aturan agama supaya pendengar dapat mudah menyerap informasi yang disampaikan pada ceramah tersebut. Namun dalam hal ini penceramah tidak boleh berdusta hanya karena ingin membuat pendengar tertawa.
-
-
Tujuan Khusus
-
Tujuan ceramah secara khusus merupakan bagian dari tujuan umum ceramah yang dikhususkan sehingga lebih jelas, lebih informatif, dan dapat dijadikan ukuran dalam mencapai suatu target.
Misalnya ceramah yang topiknya adalah amalan di bulan Dzulhijjah yang pahalanya besar, secara umum ceramah tersebut memiliki tujuan untuk menginformasikan, tujuan khususnya yaitu supaya pendengar mengetahui keutamaan beribadah di bulan Dzulhijjah seperti berkurban, dan puasa di 10 hari pertama.
Teknik Ceramah
Ceramah merupakan kegiatan mengungkapkan gagasan atau pikiran kepada masyarakat umum. Ceramah merupakan bagian dari public speaking. Ceramah juga merupakan seni bicara. Untuk itu, diperlukan suatu keberanian diri dalam melakukan ceramah supaya dapat menghasilkan ceramah yang terkesan apik.
Metode ceramah dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu ceramah dengan menggunakan naskah, ceramah dengan menghafal naskah, ceramah dengan melakukan pengembangan kerangka-kerangka yang telah disusun, dan ceramah tanpa naskah atau yang dilakukan secara spontan. Biasanya ceramah ini dilakukan oleh penceramah yang sudah memiliki jam terbang tinggi.
Adapun teknik dalam melakukan ceramah dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu teknik persiapan, teknik penyampaian, dan teknik penutupan.
-
-
-
Teknik persiapan
-
-
Teknik persiapan meliputi persiapan mental, yaitu dengan meningkatkan rasa percaya diri. Persiapan fisik, yaitu menyiapkan kondisi fisik penceramah karena kondisi fisik ini penting diperhatikan sebelum melakukan ceramah.
Kondisi fisik yang baik akan penceramah bersemangat dalam menyampaikan ceramahnya sehingga audiens juga merasakan dampak semangatnya. Serta persiapan teknis, yang meliputi materi ceramah.
Sebaiknya penceramah terlebih dahulu memastikan kelengkapan materi yang akan disampaikan.
-
-
-
Teknik penyampaian
-
-
Teknik penyampaian ceramah meliputi mengucapkan salam pembuka, menyapa para audiens untuk menciptakan keakraban dengan audiens, memberikan kalimat pengantar sebelum masuk ke inti ceramah, menyampaikan pesan pokok dengan mengemukakan fakta-fakta secara jelas, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, berbicara secara wajar dan terbuka, menggunakan mimik dan gerak-gerik yang wajar, menyampaikan informasi dengan intonasi yang tepat, serta dalam menyampaikan ceramah audiens diajak berinteraksi supaya tercipta komunikasi dua arah dan menghindari rasa kebosanan.
-
-
-
Teknik penutupan
-
-
Sebelum ceramah ditutup, sangat lebih baik apabila melakukan doa bersama dengan jamaah dan mendoakan jamaah terlebih dahulu. Selanjutnya mengucapkan salam penutupan.
Jenis-Jenis Ceramah
Ceramah dibagi menjadi dua jenis, yaitu ceramah umum dan ceramah khusus. Kedua jenis ceramah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
berikut.
-
-
-
Ceramah umum
-
-
Ceramah umum yaitu ceramah yang ditujukan kepada semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Jenis ceramah ini berisi informasi yang dapat diserap oleh semua orang, misalnya ceramah tentang mengajak berbuat baik.
-
-
-
Ceramah khusus
-
-
Ceramah khusus ditujukan pada kalangan tertentu dan berisi materi tertentu sesuai dengan situasi, kondisi, dan sasaran. Terdapat banyak batasan-batasan dalam ceramah ini terkait dengan audien hingga materi sesuai kondisi.
Misalnya ceramah yang khusus ditujukan untuk para remaja berisi tentang cara membentengi diri dari kenakalan remaja, ceramah yang khusus dilakukan pada hari maulid nabi berisi tentang ceramah sejarah kelahiran Nabi dan pelajaran yang dapat dipetik untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan lain sebagainya.
Struktur Teks Ceramah
Struktur teks ceramah pada umumnya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, isi ceramah, dan penutup yang dapa dijelaskan sebagai berikut.
-
-
-
Pendahuluan
-
-
Pada bagian pendahuluan berisi ucapan salam pembuka, ucapan syukur, dan ucapan salam penghormatan.
Kemudian ditambahkan dengan kalimat pengantar yang sesuai dengan materi ceramah. Kalimat pengantar ini berfungsi untuk menggiring pendengar ceramah menuju topik ceramah yang akan disampaikan.
-
-
-
Isi ceramah
-
-
Berisi paparan penceramah, pendapat umum penceramah, dan ilustrasi materi yang disampaikan oleh penceramah.
Materi yang disampaikan pada saat ceramah merupakan gagasan besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Teks ceramah yang baik, yaitu berisi gagasan besar yang dikembangkan dengan sub-topik.
-
-
-
Penutup
-
-
Pada bagian penutup teks ceramah berisi kesimpulan isi materi ceramah, ucapan permintaan maaf, dan salam penutup. Pada bagian penutup juga ditegaskan kembali mengenai isi dari ceramah yang telah disampaikan.
Ciri Atau Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah
Dalam penulisan teks ceramah yang baik dan menarik, bahasa yang digunakan perlu menyesuaikan dengan kaidah-kaidah sebagai berikut.
-
-
- Kalimat yang digunakan adalah kalimat tunggal dan majemuk. Kalimat tunggal sendiri adalah kalimat yang hanya mengandung satu klausa, sedangkan kalimat majemuk merupakan kalimat yang memiliki dua klausa.
Klausa sendiri adalah kelompok kata yang sekurang-kurangnya memuat unsur subjek dan predikat untuk membuat suatu kalimat.
- Kalimat yang digunakan adalah kalimat tunggal dan majemuk. Kalimat tunggal sendiri adalah kalimat yang hanya mengandung satu klausa, sedangkan kalimat majemuk merupakan kalimat yang memiliki dua klausa.
-
-
-
- Bahasa yang digunakan menggunakan kata kerja mental. Kata kerja mental disebut juga dengan kata kerja tingkah laku, yaitu kata kerja yang menunjukkan respon atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan.
Misalnya memprihatinkan, mengagumkan, merasa, menyimpulkan dan lain sebagainya.
Penggunaan kata kerja mental in bertujuan sebagai bentuk penekanan yang kuat terhadap suatu permasalahan yang terjadi. Dengan penggunaan kata kerja tersebut pembaca teks ceramah diajak untuk mengikuti informasi yang ada dalam teks tersebut.
- Bahasa yang digunakan menggunakan kata kerja mental. Kata kerja mental disebut juga dengan kata kerja tingkah laku, yaitu kata kerja yang menunjukkan respon atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan.
-
-
-
- Kalimat yang digunakan bersifat persuasif atau ajakan sehingga kata-kata yang dipilih juga kata-kata persuasif seperti marilah, hendaknya, sebaiknya, dan lain sebagainya.
-
-
-
- Kata-kata yang digunakan menunjukkan hubungan argumentasi sebab-akibat satu dengan yang lainnya. Misalnya, sebab, karena, dengan demikian, jika…….maka, akibatnya, dan oleh karena itu. Selain itu, juga dapat menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal, seperti selanjutnya, kemudian, namun, dan akhirnya.
-
-
-
- Peristilahan yang digunakan sesuai dengan topik yang dibahas oleh penceramah.
-
-
-
- Dalam menulis teks ceramah, menggunakan kata ganti orang pertama, saya, aku kami (apabila penceramah merupakan suatu kelompok) atau yang sesuai dengan bahasa adat setempat dengan mengedepankan sopan santun serta kondisi objek ceramah.
Penggunaan kata ganti orang pertama ini karena isi teks ceramah merupakan hasil suatu pembicaraan dari seseorang atau kelompok kepada masyarakat. Isi teks ceramah tidak digunakan untuk ajak diskusi sehingga tidak menggunakan kata ganti orang ketiga.
- Dalam menulis teks ceramah, menggunakan kata ganti orang pertama, saya, aku kami (apabila penceramah merupakan suatu kelompok) atau yang sesuai dengan bahasa adat setempat dengan mengedepankan sopan santun serta kondisi objek ceramah.
-
-
-
- Pembuatan teks ceramah juga dapat menggunakan kata ganti orang kedua, seperti saudara-saudara, hadirin dan lain-lain.Hal tersebut berkaitan dengan sasaran pendengar ceramah itu sendiri.Pada umumnya, yang mendengarkan ceramah itu adalah orang banyak sehingga menggunakan kata ganti orang kedua.
-
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ceramah merupakan kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan kepada masyarakat. Ceramah dapat dilakukan dengan menggunakan teks ceramah yang dalam pembuatannya perlu memerhatikan struktur dan kaidah atau ciri kebahasaannya, baca juga Materi Kultum Singkat Yang Menarik Bagi Pendengar untuk menambah referensi anda.