Kaidah Kebahasaan Teks Berita, Jenis Jenis, Ciri Ciri dan Syarat

Nastain
By Nastain 12 Min Read

Kaidah kebahasaan teks berita adalah aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata atau kalimat dalam menulis teks berita. Pada teks berita harus memiliki kaidah kebahasaan yang keabsahannya dapat dipertanggungjawabkan. Kaidah bahasa pada suatu teks merupakan ciri khas atau kualitas yang menonjol pada suatu teks. Kaidah kebahasaan teks berita ini berkaitan dengan jenis-jenis teks berita, ciri-ciri teks berita, dan syarat teks berita yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

Jenis-Jenis Teks Berita
Jenis-Jenis Teks Berita | Pixabay

Jenis-Jenis Teks Berita

Jenis-jenis berita yang dikenal dalam dunia jurnalistik antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut.

  1. Straight news, yaitu berita langsung yang penulisannya paling sederhana. Berita ini ditulis singkat, apa adanya, dan lugas. Disebut berita langsung karena unsur-unsur peristiwa yang penting harus disampaikan kepada pembaca secara langsung. Berita ini hanya menyajikan unsur 5W. Namun hal ini bukan berarti menghilangkan unsur how, melainkan berita disajikan sedemikian rupa supaya pembaca bisa langsung mengetahui isi pesan yang disampaikan pada berita tersebut. Pola penulisan berita straight news ini biasanya digunakan oleh media-media massa yang terbitnya harian seperti Surat Pembaca Harian Kompas dan lain-lain. Tidak semua berita dapat dibuat dengan penulisan straight news. Hanya berita tertentu yang bisa dijadikan sebagai berita straight news. Beberapa fakta yang dapat di tulis dengan bentuk straight news antara lain, yaitu berita tentang peristiwa (maksudnya adalah kejadian hanya terjadi sekali itu saja), berita itu penting untuk segera diketahui oleh khalayak, dan berita tersebut baru (Aktual). Penting untuk diperhatikan bahwa dalam penulisan straight news harus benar – benar memperhatikan kebaruan sebuah informasi. Straight news dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hard news dan soft news. Hard news adalah berita yang signifikan atau penting bagi sebagian besar orang. Soft news adalah berita-berita yang berkaitan dengan kemanusiaan serta menarik bagi sebagian besar orang. Contoh berita yang termasuk straight news adalah berita tentang kecelakaan.
  2. Depth news atau juga bisa disebut dengan berita mendalam karena laporan yang akan diberitakan memiliki nilai berita yang berat, baik dari segi fakta, penggalian data, dan dampaknya kepada masyarakat umum. Selain itu, proses penggalian datanya memerlukan perencanaan, persiapan matang, dan analisis yang mendalam. Karakter depth news, yaitu unsur yang ditekankan adalah why (mengapa peristiwa tersebut terjadi) dan how (bagaimana peristiwa itu terjadi), deskripsi berita analitis dan mengungkapkan banyak fakta penting sebagai pendukung, dan struktur berita yang digunakan adalah balok tegak karena di setiap bagian berita mengandung inti peristiwa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa depth news merupakan pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap, dan utuh tentang suatu peristiwa yang aktual. Contoh berita yang termasuk depth news adalah berita tentang perbandingan pasar tradisional dan swalayan.
  3. Investigation news merupakan berita hasil laporan investigasi sendiri. Berita ini dihasilkan dengan metode-metode investigasi antara lain dengan kekayaan sumber berita, observasi, wawancara yang luas, dan riset yang mendalam. Karakter berita investigasi ini harus memenuhi tiga hal, yaitu harus mengungkapkan fakta baru, mendalam, detail, dan orisinil. Contoh berita investigasi diantaranya yaitu berita tentang penggunaan bahan tambahan makanan berbahaya.
  4. Interpretatif news atau berita interpretasi merupakan berita yang dikembangkan dari straight news dengan penambahan informasi latar belakang, wawancara dengan pengamat, serta data-data terkait sehingga menjadi sebuah berita baru yang lebih jelas, lengkap, atau komprehensif. Untuk menulis berita interpretasi membutuhkan wawasan yang luas dan ketajaman analisis wartawan pengembangan berita jenis ini lebih menekankan pada fakta dari pada opini. Contoh berita interpretasi diantaranya, yaitu berita tentang dampak kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap harga sembako.
  5. Opinion news merupakan berita yang berisi opini tentang suatu kejadian atau peristiwa hangat yang sedang terjadi. Biasanya berita jenis ini bersumber dari pendapat pengamat atau ahli mengenai isu, masalah, atau peristiwa yang diangkat. Selain itu, sumber opini juga dapat diambil dari pendapat yang diutarakan oleh mahasiswa ataupun masyarakat umum. Contoh berita opini misalnya berita tentang komentar pengamat mengenai kondisi politik di Indonesia.
Artikel Terkait:  6 Cara Menulis Footnote dari Internet dan Jurnal yang Benar
Ciri-Ciri Teks Berita
Ciri-Ciri Teks Berita | Pixabay

Ciri-Ciri Teks Berita

Ciri-ciri teks berita merupakan ciri khusus yang digunakan untuk membedakan teks berita dan teks lainnya. Adapun ciri-ciri teks berita, yaitu sebagai berikut.

  1. Isi teks berita dapat dipercaya, yaitu peristiwa yang benar-benar terjadi bukan gagasan penulis.
  2. Isi teks berita diterima di masyarakat.
  3. Isi teks berita disajikan dengan jelas.
  4. Isi berita bukan sesuatu yang umum terjadi setiap hari.
  5. Data yang disajikan di dalam teks berita disajikan sesuai dengan peristiwa asli tanpa adanya rekayasa.
  6. Isi teks berita disajikan dengan bahasa yang menarik dan dapat menarik perhatian pembaca.
  7. Data-data penting disajikan secara lengkap.
  8. Waktu dan tempat kejadian peristiwa ditulis dengan jelas.
  9. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang mudah dipahami.
  10. Berita bersifat objektif.
  11. Alur peristiwa disajikan secara berurutan.
  12. Penggunaan kalimatnya singkat, padat, dan jelas.
  13. Sumber-sumber yang digunakan valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
  14. Judul berita bisa menggambarkan isi berita.
  15. Berita disajikan secara menarik.
  16. Peristiwa yang disampaikan pada isi teks berita adalah kejadian yang baru terjadi, bukan kejadian masa lampau.

Syarat Teks Berita

Adapun syarat teks tersebut dikatakan sebagai teks berita, yaitu dijelaskan sebagai berikut.

  1. Fakta atau faktual, yaitu suatu kejadian yang ditulis di dalam berita bersifat nyata dan benar-benar terjadi. Bukan berita namanya apabila tidak berdasarkan kenyataan.
  2. Aktual, yaitu suatu peristiwa yang benar-benar terjadi dan sedang hangat-hangatnya menjadi pembicaraan banyak orang. Aktual juga dapat dikatakan dengan kekinian atau baru. Suatu teks berita harus bersifat aktual karena tidak ada orang yang tertarik dengan sesuatu yang bersifat usang dan lama.
  3. Seimbang dan berimbang, yaitu teks berita tidak boleh memihak kepada siapa pun.
  4. Lengkap, yaitu teks berita harus disajikan secara lengkap dengan memasukkan unsur 5W+1H.
  5. Menarik, teks berita harus disajikan semenarik mungkin supaya orang tertarik membaca berita tersebut.
  6. Sistematis, suatu teks berita harus disajikan secara sistematis atau berurutan supaya jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.
Artikel Terkait:  Contoh Surat Lamaran Kerja di PT Sebagai Karyawan
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
Kaidah Kebahasaan Teks Berita | Pixabay

Kaidah kebahasaan teks berita

Kata-kata atau kalimat yang dipilih dalam penulisan teks berita ternyata memiliki kaidah atau aturan tersendiri. Kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai pembeda dengan teks jenis lainnya. Adapun kaidah kebahasaan teks berita yaitu sebagai berikut.

  1. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa baku. Bahasa baku adalah bahasa Indonesia yang berpedoman pada kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), pedoman pembentukan istilah, dan ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi dalam situasi formal atau resmi. Ciri-ciri bahasa baku, yaitu tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah, tidak dipengaruhi oleh bahasa asing, bukan bahasa percakapan, menggunakan imbuhan secara eksplisit, penggunaannya sesuai dengan konteks kalimat, tidak terkontaminasi dan tidak rancu, serta tidak mengandung arti kiasan. Penggunaan bahasa baku ini bertujuan untuk menjembatani pemahaman banyak khalayak, dimana bahasa baku lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum.
  2. Menggunakan verba pewarta. Verba pewarta merupakan kata yang digunakan untuk mengindikasikan suatu percakapan. Verba pewarta adalah kata yang mempunyai sifat mewartakan, contohnya seperti mengatakan, memaparkan, menjelaskan, memberitakan, menyampaikan, menuturkan, dan sejenisnya. Dengan kata lain, bahasa yang digunakan biasanya perpaduan kalimat langsung dan tidak langsung. Kalimat langsung ditandai dengan dua tanda petik ganda (“….”) dan disertai dengan keterangan penyertaanya. Penggunaan kalimat langsung ini kaitannya dengan pengutipan pernyataan – pernyataan yang berasal dari nara sumber berita. Sementara itu, kalimat tidak langsung sendiri merupakan kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam suatu teks berita dan biasanya ditampilkan sejak awal atau orientasi berita. Contohnya, “Amplitudo gempa semakin rapat yaitu kurang lebih 14 milimeter sebelum gunung meletus. Gempa vulkanik sudah tidak dapat terekam karena tremor membesar,” tutur Suantika selaku ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo. Kalimat tersebut juga dapat dituliskan secara tidak langsung seperti: Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo, Suantika, menuturkan bahwa gempa tremor semakin rapat dengan amplitudo kurang lebih 15 milimeter sebelum meletus yang menyebabkan gempa vulkanik sudah tidak dapat terekam.
  3. Penggunaan konjugasi bahwa yang memiliki fungsi untuk menerangkan kata yang diikutinya. Biasanya penggunaan konjugasi bahwa ini apabila di dalam teks berita tersebut menggunakan kalimat tidak langsung seperti penjelasan sebelumnya.
  4. Menggunakan verba transitif, yaitu verba yang membutuhkan dua nomina, satu berperan sebagai subjek dan satunya lagi sebagai objek dalam kalimat aktif. Verba transitif ini dapat dirubah juga menjadi bentuk pasif. Contoh verba transitif yaitu “Sejumlah pejabat Iran, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, Senin (14/1), akan memulai pembicaran bersama selama dua hari mengenai program nuklir Iran”, “Pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh kapal-kapal asal Vietnam telah lebih dari 1.399 kali menabrak kapal-kapal Tiongkok di dekat lokasi anjungan pengeboran minyak di Laut Tiongkok Selatan”.
  5. Menggunakan fungsi keterangan waktu dan tempat. Keterangan waktu dan tempat ini merupakan konsekuensi dari adanya unsur when (kapan) dan where (dimana). Contohnya sebagai berikut.
  1. Sekitar pukul 11.45 WIB, langit Riau tampak mendung akibat dari kepulan asap.
  2. Gempa dengan kekuatan 6,4 Skala Richter (SR) menerjang Lombok dini hari ini.
  3. Sepuluh hari menjelang lebaran, Pelabuhan Penyeberangan Perak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut bahan-bahan pokok.
  4. Peningkatan arus mudik menjelang lebaran dari Manado ke pulau-pulau yang berada di wilayah Nusa Utara yang melingkupi tiga daerah, yakni Kabupaten Sitaro, Kabupaten, Sangihe, dan Kabupaten Talaud, terlihat mengalami lonjakan cukup tinggi, Rabu 11/06/2017 sore.
  1. Penggunaan konjugasi temporal atau penjumlahan, seperti sejak, setelah, kemudian, awalnya, dan akhirnya. Hal ini terkait dengan adanya unsur how (bagaimana)yang menceritakan kronologis kejadian. Contohnya sebagai berikut
Artikel Terkait:  Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia, Sejarah dan Contohnya

Tempatnya itu masuk perkampungan. Jadi, kita melalui Jalan Fatmasari Raya, kemudian masuk Jalan Cindere, dan masuk Jalan Haji Ali,” kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dandi.

Demikianlah pembahasan mengenai kaidah kebahasaan teks berita. Berdasarkan uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa memang kaidah kebahasaan pada penulisan berita berbeda dengan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam menulis cerita biasa seperti novel atau cerpen. Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam menulis teks berita lebih pada penggunaan bahasa yang resmi dan formal.

Share This Article