Ciri Ciri Buku Fiksi dan Non Fiksi, Contoh dan Pengertiannya

Nastain
By Nastain 11 Min Read

Kita sering mendengar pepatah singkat, buku adalah jendela dunia. Membaca buku dapat memberikan kita banyak informasi mengenai hal apapun yang ingin kita ketahui. Terdapat dua jenis buku yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan, yaitu buku fiksi dan non fiksi.

Buku fiksi adalah suatu karya tulis imajinasi yang berdasarkan khayalan belaka, atau bukan merupakan kisah nyata.

Bentuk buku fiksi ini bisa berupa cerpen, novel, drama, roman, puisi, pantun, dan syair.

Buku nonfiksi adalah suatu karya tulis berbentuk buku yang ditulis berdasarkan fakta, kejadian, kondisi sosial dan budaya masyarakat.

Jenis buku nonfiksi ini dapat disusun berdasarkan pengamatan dan penelitian untuk mengetahui kebenaran fakta-fakta yang ditulis.

Buku nonfiksi bisa berupa buku pelajaran dan buku rujukan. Untuk mempermudah mengetahui perbedaan diantara kedua buku tersebut, kita perlu mengetahui ciri ciri buku fiksi dan non fiksi.

Akan tetapi, sebelum membahas hal tersebut, kita juga perlu mengetahui penjelasan mengenai apa itu fiksi dan nonfiksi.

Pengertian Fiksi

Fiksi merupakan sebuah karangan non-ilmiah yang bersifat imajinatif dari penulis dan bukan berdasarkan kenyataannya.

Fiksi juga dapat dikatakan tidak terjadi di dunia nyata dan hanya berdasarkan imajinasi atau pikiran seseorang.

Meskipun begitu, fiksi tetap saja memungkinkan mengandung kebenaran yang menggambarkan hubungan-hubungan antar manusia dan dapat diterima oleh akal.

Ciri Ciri Buku Fiksi dan NonFiksi, Contoh dan Pengertiannya
Ciri Ciri Buku Fiksi dan Non Fiksi | Pixabay

Selain itu, para ahli juga memiliki pendapat yang berbeda mengenai pengertian fiksi.

Menurut Krismarsanti, fiksi merupakan karangan yang berisi cerita atau kisah berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang.

Thani Ahmad berpendapat bahwa fiksi merupakan cerita naratif yang timbul akibat dari adanya imajinasi pengarang dengan tidak memperdulikan fakta sejarah.

Pakar linguistik dan penulis buku linguistik bahasa Indonesia, Henry Guntur Tarigan, mengatakan bahwa fiksi adalah suatu karya sastra yang berasal dari imajinasi penulis.

Serta menurut Semi, fiksi merupakan jenis narasi literer dan berupa cerita rekaan pengarang tanpa memperdulikan kenyataannya.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, intinya fiksi adalah hasil dari sebuah khayalan dari sang penulis.

Contoh Buku Fiksi

Jenis-jenis karya sastra yang termasuk ke dalam buku fiksi yaitu novel, roman, dan cerpen yang dapat dijelaskan lebih detail sebagai berikut.

  • Novel

Novel merupakan buku yang berisi karangan fiksi berisi cerita seorang tokoh utama dengan pro dan kontra di dalam alur ceritanya, mulai awal hingga akhir cerita.

Artikel Terkait:  Contoh Paragraf Deduktif dan Induktif Serta Pengertiannya

Di dalam novel mengandung cerita yang paling menarik perhatian atau cerita yang berisi dengan informasi penting yang disebut dengan klimaks.

Adapun novel dapat dicirikan mengandung cerita mengenai kisah hidup seseorang dan memiliki narasi yang panjang.

Ada banyak sekali contoh novel yang dapat ditemukan dengan mudah di toko buku.

Beberapa contoh judul novel diantaranya Siti Nurbaya, Tenggelamnya Kapan Vander Wick, 99 Cahaya di Langit Eropa, Bulan Terbelah di Langit Amerika, dan masih banyak lagi judul-judul yang lainnya.

  • Roman

Roman merupakan suatu karangan fiksi yang menceritakan beberapa tokoh dalam alur ceritanya.

Cerita di dalam roman mengandung banyak hikmah dan cenderung mengarah pada cerita klasik.

Karya sastra roman ini memiliki ciri-ciri menceritakan kisah hidup seseorang hingga dia meninggal.

Ada banyak jenis-jenis roman, misalnya roman petualangan, roman psikologis, roman percintaan, dan lain-lain.

Contoh judul karya sastra yang berbentuk roman diantaranya Neraka Dunia (roman pendidikan), Si Dul Anak Jakarta (roman anak dan remaja), dan lain-lain.

  • Cerpen

Cerpen merupakan karangan fiksi yang memiliki narasi jauh lebih pendek dari novel dan roman.

Akan tetapi, cerpen memiliki daya tarik tersendiri karena bisa menjadi latihan awal bagi penulis dalam membuat suatu karya tulisan.

Cerpen dapat dicirikan yaitu menceritakan kisah hidup seseorang yang dikemas dengan narasi yang pendek.

Pengertian Nonfiksi

Buku nonfiksi merupakan karangan yang dibuat berdasarkan fakta atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata.

Nonfiksi bersifat faktual atau peristiwa yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti bahwa semua yang terkandung di dalam buku nonfiksi adalah nyata dalam kehidupan.

Karangan nonfiksi dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu nonfiksi murni dan nonfiksi kreatif.

Nonfiksi murni merupakan suatu karangan pengembangan yang berdasarkan data-data yang pasti, contohnya skripsi, karya ilmiah, laporan, makalah, tesis, artikel, disertasi, buku ajar dan lain-lain.

Sementara nonfiksi kreatif adalah suatu karangan berdasarkan data pasti yang didapatkan kemudian dikembangkan berdasarkan imajinasi menjadi berbentuk puisi, dan novel.

Ciri-ciri Buku Fiksi dan Non Fiksi

Berdasarkan pengertian antara fiksi dan nonfiksi, tentu buku fiksi dan nonfiksi memiliki ciri-ciri yang berbeda.

Artikel Terkait:  Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia, Sejarah dan Contohnya

Adapun ciri-ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

Ciri-ciri Buku Fiksi

Terdapat beberapa ciri-ciri buku fiksi yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

  1. Penulisannya menggunakan gaya bahasa

Gaya bahasa merupakan pemilihan atau penggunaan kata yang digunakan dalam menulis karangan fiksi.

Gaya bahasa yang digunakan biasanya bermajas metafora, personifikasi, dan perumpamaan.

Majas sendiri adalah gaya bahasa yang digunakan oleh penulis karya fiksi untuk menyampaikan pesan secara imajinatif atau kiasan.

Hal tersebut bertujuan untuk menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembaca.

Ada banyak jenis-jenis majas, diantaranya yang sering digunakan dalam karya fiksi adalah majas metafora dan personifikasi. Majas metafora adalah.

Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang seakan-akan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap layaknya manusia.

Contohnya “daun kelapa mulai melambai-lambai menyuruh aku pulang”.

Majas metafora adalah penggunaan gaya bahasa dengan kata yang bukan bermakna sebenarnya.

Contohnya “suasana hatiku sedang mendung seperti hari ini”.

  1. Sifat katanya sebagian besar adalah konotatif

Kata yang digunakan dalam penulisan karangan fiksi mengandung makna yang tidak sebenarnya.

Hal ini menyebabkan pesan yang disampaikan oleh penulis tidak disampaikan secara langsung dan tersamarkan.

Kata yang bersifat konotasi dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu konotasi positif dan konotasi negatif.

Konotasi positif adalah kata kiasan yang memiliki makna positif/baik. Sedangkan konotasi negatif adalah kata kiasan yang memiliki makna negatif/kurang baik.

Contoh penggunaan kata kiasan bermakna positif, “Didin adalah keturunan darah biru”. Kata “darah biru” bermakna sebagai keturunan bangsawan.

Contoh penggunaan kata kiasan yang bermakna negatif, “pertengkaran antar partai politik tersebut adalah buah dari adu domba yang dilakukan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab”. Kata “adu domba” bermakna sebagai fitnah

  1. Berdasarkan imajinasi atau khayalan

Pada karangan yang bersifat fiksi, penggambaran kehidupan didasarkan pada imajinasi penulis.

Kemampuan imajinasi seseorang berkembang seiring dengan berkembangnya kemampuan manusia berbicara dan berbahasa.

Imajinasi lahir dari proses mental yang manusiawi dan dapat mendorong semua kekuatan yang merangsang emosi untuk berperan aktif dalam pemikiran dan gagasan kreatif.

Ciri-ciri Buku Nonfiksi

Ciri-ciri buku nonfiksi dapat dijelaskan sebagai berikut.

  • Menggunakan bahasa yang formal

Ciri ini adalah ciri yang paling menonjol. Dari segi penulisannya, buku nonfiksi disampaikan dengan menggunakan bahasa formal, sesuai dengan bahasa yang baik dan benar.

Meskipun ada beberapa buku nonfiksi, seperti buku motivasi dan referensi, ditulis dengan menggunakan bahasa yang santai.

Walaupun begitu, penulisannya tetap menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah penulisan EYD.

Artikel Terkait:  7 Contoh Teks Eksposisi Berita Singkat dan Pengertiannya

Setiap penerbit memiliki kategori yang berbeda-beda terkait dengan penulisan buku nonfiksi.

Ada penerbit yang menerima buku dengan ide baru dan penggunaan bahasa baku. Ada juga penerbit yang menerima buku dengan penggunaan bahasa yang sesuai dengan karakter penulis.

Asalkan dari segi penyampaiannya menggunakan ejaan yang baik dan benar.

  • Sifat kata yang digunakan denotatif

Kata denotatif maksudnya adalah kata yang mengandung makna sebenarnya.

Informasi yang disampaikan oleh penulis disajikan secara lengkap, to the point, dan tegas.

Tujuan penggunaan kata denotatif ini yaitu karena penulis ingin memberikan informasi kepada pembaca dengan cara tidak berbelit-belit.

Selain itu, penulis juga ingin memberikan inspirasi dan motivasi kepada pembaca.

  • Berdasarkan fakta

Sifat dari isi berita pada karangan nonfiksi ini adalah fakta dan faktual sesuai dengan data yang diperoleh.

Karena ini buku yang disampaikan bersifat faktual, pembaca bisa langsung memperoleh manfaat dari informasi yang disampaikan.

Maksud dari hal tersebut adalah tulisan tidak melulu menggunakan bahasa yang kaku melainkan maksud dari tulisan dapat dipelajari secara mandiri.

Suatu tulisan dikatakan sebagai tulisan ilmiah popular karena bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sesuai dengan pasar dan ara yang diambil berdasarkan kajian, daftar pustaka, dan sumber referensi yang diacu.

Dalam hal menggunakan sumber referensi, tidak sertamerta langsung ditulis ulang begitu saja melainkan dipahami dan ditulis kembali sesuai dengan pemahaman sendiri.

Cara lebih baik yang dapat diterapkan yaitu dengan cara mengombinasi ide penulis dengan sumber referensi.

  • Temuan yang dituliskan adalah temuan baru atau pengembangan dari temuan yang sudah ada

Salah satu ciri-ciri buku nonfiksi ditulis karena memiliki tujuan untuk menyempurnakan ide dari ulasan naskah terlebih dahulu.

Selanjutnya karangan bisa juga berupa pengembangan ide baru.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri buku fiksi dan non fiksi dapat dilihat dari segi penulisannya, penggunaan katanya, isinya dan kadar kefaktualan.

Ciri-ciri buku fiksi lebih pada penggunaan bahasa yang bermakna kiasan serta berisi tentang imajinasi atau khayalan penulis.

Sementara ciri-ciri buku nonfiksi, yaitu penggunaan bahasa dan kata-kata yang lebih formal dan baku serta berisi berita-berita fakta berdasarkan hasil pengamatan di lapangan.

Tidak menutup kemungkinan bahwa pada buku fiksi juga menyajikan fakta-fakta, akan tetapi kadarnya lebih sedikit apabila dibandingkan dengan isi pada buku nonfiksi.

Baca juga artikel mengenai Persamaan dan Perbedaan Pantun, Syair dan Gurindam.

Share This Article