Contoh Proposal Penelitian Ilmiah yg Sesuai dengan Kaidah

Nastain
By Nastain 40 Min Read

Contoh Proposal Penelitian Ilmiah – Proposal penelitian ilmiah merupakan rancangan karya tulis dari hasil penelitian ilmiah. Proposal ini adalah bukti dari kegiatan penelitian yang dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Adapun proposal penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: proposal penelitian ilmiah di bidang Ipteks dan proposal penelitian ilmiah di bidang program. Untuk lebih jelasnya pengertiannya adalah sebagai berikut.

Jenis Proposal Penelitian Ilmiah

Jenis proposal penelitian ilmiah ada dua versi, antara lain sebagai berikut.

  1. Proposal Penelitian Ilmiah di Bidang IPTEK

Proposal penelitian ilmiah di bidang IPTEK ini merupakan usulan atau kerangka penelitian yang diajukan kepada pembimbing dan hasilnya digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Proposal di bidang IPTEK ini biasnya disebut dengan karya ilmiah. Karya ilmiah ini dibuat sebagai syarat kelulusan seseorang untuk mendapat gelar akademik. Biasanya karya ilmiah ini disebut dengan skripsi untuk menempuh gelar kesarjanaan, tesis untuk menempuh gelar master dan desertasi untuk menempuh gelar doktoral.

  1. Proposal Penelitian Ilmiah di Bidang Program

Proposal penelitian ilmiah di bidang program merupakan usulan atau kerangka penelitian yang diajukan untuk kepentingan pemecahan masalah atau dapat juga diajukan sebagai bahan mencari informasi untuk kepentingan program tertentu.

Format Penulisan Proposal Penelitian Ilmiah

Setiap penulisan proposal penelitian ada format penulisannya, dimana format penulisan tersebut merupakan kerangka untuk menulis hasil penelitian yang telah dilakukan.

Baik proposal penelitian ilmiah di bidang IPTEK maupun program memiliki format penulisan yang sama atau memiliki bentuk yang baku. Di sini hanya sedikit perbedaan, misalnya proposal penelitian ilmiah di bidang program, isi proposal disesuaikan dengan permintaan atau aturan pihak yang memberi dana untuk melakukan penelitian.

Adapun bentuk format yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  1. Judul Penelitian

Judul penelitian adalah pencerminan dari tujuan dilakukannya penelitian. Judul ini memuat hal-hal penting dari tujuan penelitian tersebut dilakukan, seperti hal-hal berikut.

  • Memuat jenis penelitian yang dilakukan. Jenis penelitian ini dapat dilihat dari tujuan dilakukannya penelitian, manfaat yang didapat setelah penelitian serta metode yang digunakan.

  • Berisi objek penelitian yang merupakan sasaran dilakukannya penelitian.

  • Berisi subjek penelitian. Adapun yang termasuk dalam subjek penelitian adalah siswa, orang, benda atau bisa juga tempat tinggal objek.

  • Metode penelitian yang digunakan. Metode penelitian ini berkaitan erat dengan cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengolah data hasil penelitian yang dilakukan.

  1. Bab I Pendahuluan

Setelah menentukan judul penelitian maka menuju isi proposal penelitian yaitu Bab I Pendahuluan. Adapun dalam Bab I Pendahuluan ini memuat hal-hal sebagai berikut.

  • Latar belakang masalah merupakan penjelasan yang rasional yang berkaitan dengan mengapa masalah yang terjadi diteliti. Dalam latar belakang masalah ini juga memuat fakta-fakta yang terjadi, pengalaman yang dialami peneliti atau dapat juga memuat hasil penelitian yang dilakukan orang lain.

Selain itu, dalam latar belakang masalah ini juga ada teori-teori yang melatarbelakangi masalah penelitian. Dengan merumuskan latar belakang masalah maka jalan untuk menentukan rumusan masalah semakin mudah.

  • Perumusan masalah berkaitan dengan berbagai pertanyaan. Namun, sebelum menentukan perumusan masalah, peneliti biasanya melakukan identifikasi masalah, seperti sebagai berikut.

  • Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk menentukan kesenjangan yang mungkin terjadi antara harapan yang timbul dengan kenyataan yang terjadi.

  • Faktor-faktor apa saja yang mungkin timbul yang berkaitan dengan masalah penelitian.

  • Menentukan masalah yang paling penting untuk diteliti.

Setelah melakukan identifikasi masalah, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perumusan masalah dengan menggunakan kalimat tanya. Perumusan masalah tersebut berkaitan dengan hal-hal berikut ini.

  • Membuat pertanyaan yang nantinya jawabannya dapat ditemukan setelah melakukan penelitian.

  • Merumuskan masalah secara spesifik.

  • Tujuan penelitian ini dibuat untuk menjawab setiap masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian. Tujuan penelitian ini harus berkaitan erat atau berhubungan dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan.

Dalam proposal penelitian ilmiah, tujuan penelitian ini dinyatakan dengan menggunakan kalimat deklaratif. Arti dari kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan dimana fungsinya sebagai pemberi informasi yang jelas tanpa meminta balasan. Biasanya kalimat ini disebut sebagai kalimat berita.

Tujuan penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

  • Tujuan umum adalah penjelasan yang spesifik yang berkaitan dengan acuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Artinya tujuan umum ini harus dijabarkan dengan jelas dan objektif.

  • Tujuan khusus merupakan penjelasan dari tujuan umum yang dijabarkan secara rinci.

  • Manfaat penelitian merupakan kegunaan yang diperoleh setelah melakukan penelitian. Adapun manfaat penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut.

  • Kegunaan dari penelitian itu sendiri yang bertujuan untuk menjawab masalah yang timbul baik makro maupun mikro.

  • Mengingat kegunaannya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  • Hasil guna dari penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

  1. Bab II Kajian Pustaka

Bab II Kajian Pustaka berisi dua hal yaitu: tinjauan kepustakaan serta kerangka konsep, hipotesis, dan definisi operasional. Untuk lebih jelasnya tentang isi kajian pustaka ini adalah sebagai berikut.

  • Tinjauan Kepustakaan

Tinjauan kepustakaan berkaitan erat dengan hal-hal sebagai berikut.

  • Tinjauan teori dasar yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti atau disebut dengan deskripsi teori. Tinjauan teori dasar ini mencakup hal-hal sebagai berikut.

  • Dibuat untuk memberikan jawaban dari masalah dalam penelitian.

  • Pemanfaat sumber acuan yang bersifat umum dan khusus, seperti ensiklopedia, jurnal, buku-buku dan sumber lainnya yang dapat membantu dalam penelitian.

  • Melakukan penalaran deduktif dengan cara peneliti melakukan penalaran dan analisis untuk mendapatkan teori-teori dan beberapa konsep dasar.

  • Tinjauan dari hasil penelitian lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau dapat juga mencari penelitian yang relevan untuk melakukan tinjauan kepustakaan.

  • Kerangka Konsep dan Hipotesis

Kerangka konsep dan hipotesis ini ada di proposal penelitian ilmiah tepatnya Bab II Kajian Pustaka. Apa yang dimaksud dengan kerangka konsep dan hipotesis? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut.

  • Kerangka konsep merupakan rancangan konsep yang dibuat untuk memberikan jawaban atas masalah yang disusun dan yang akan diteliti berdasarkan kajian teoritik yang telah ditentukan.

Kerangka konsep ini dapat dilakukan dengan cara melakukan generalisasi pengertian. Nah, supaya kerangka konsep ini dapat diukur maka harus dijelaskan dalam bentuk variabel-variabel tertentu.

  • Hipotesis merupakan jawaban ata pertanyaan yang timbul dalam penelitian yang dilakukan. Adapun syarat hipotesis adalah sebagai berikut.

  • Ada landasan teori.

  • Dibuat dalam bentuk kalimat deklaratif.

  • Menjelaskan hubungan antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas).

  • Ada pengujian secara empiris.

  • Menghasilkan rumusan yang khas dan memberikan gambaran yang jelas atas variabel-variabel yang diukur.

  • Dirumuskan sebelum data penelitian terkumpul.

  • Definisi Operasional dibuat dengan tujuan menentukan instrumen dalam usaha pengumpulan data penelitian. Namun, definisi operasional ini berbeda dengan definisi konseptual dimana definisi konseptual dibuat berdasarkan teori tertentu.

  1. Bab III Metode Penelitian

Di bagian akhir proposal penelitian ilmiah ada Bab III yang berisi tentang metode penelitian. Adapun metode penelitian ini memuat, antara lain: jenis penelitian, populasi dan sampel, cara pengumpulan data, instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian, rancangan pengolahan dan analisis data, rancangan jadwal kegiatan, organisasi penelitian serta rancangan biaya atau anggaran.

Metode penelitian ini berkaitan erat dengan desain penelitian yang memuat langkah-langkah bersifat aplikatif yang bermanfaat sebagai pedoman dasar bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian. Untuk lebih jelasnya yang harus ada dalam metode penelitian ini, simak penjelasan berikut.

  • Populasi penelitian merupakan semua subjek yang ada dalam penelitian, seperti: subjek, tempat serta objek penelitian. Adapun populasi penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

  • Populasi target (target population) merupakan populasi yang ditentukan oleh ciri khas yang bersifat klinis dari demografis, contohnya pasien penderita kanker yang berumur di bawah 5 tahun.

  • Populasi terjangkau (accessible population atau source population) merupakan populasi yang memiliki target atau dibatasi oleh tempat dan waktu.

  • Sampel penelitian merupakan bagian dari sebuah populasi yang masih bersifat populasi. Sampel ini harus mewakili populasi karena sampel dari penelitian merupakan generalisasi dari populasi dalam penelitian.

Ada teknik pengambilan sampel dalam penelitian, seperti: strata, random, area, bersifat sistematik, quota, cluster, purpossive, double atau dapat juga kombinasi dari teknik-teknik tersebut.

  • Pengumpulan data dalam suatu penelitian harus memuat hal-hal sebagai berikut.

  • Ada penjelasan cara atau metode yang digunakan dalam usaha mengumpulkan data dalam suatu penelitian.

  • Ada instrumen atau alat ukur penelitian yang berfungsi untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis.

  • Menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat dalam usaha mendapatkan data yang sesuai.

  • Melakukan analisis data dimana data tersebut dapat dianalisis secara kuantitatif, kualitatif, statistika parametrik, kuantitatif nonstatistik atau dapat juga statistika nonparametrik.

Artikel Terkait:  6 Cara Menulis Footnote dari Internet dan Jurnal yang Benar

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian, pada umumnya memiliki hubungan yang erat dengan desain penelitian yang telah ditetapkan.

  • Membuat rancangan jadwal penelitian dimana jadwal penelitian tersebut dapat menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dari mulai penyusunan proposal penelitian hingga penulisan laporan penelitian.

  • Organisasi penelitian ini berkaitan erat dengan pelaksana penelitian. Pada umumnya, organisasi penelitian ini terdiri atas: peneliti utama, peneliti, pengumpul data (surveyor), sekretariat serta ada konsultan penelitian yang berfungsi sebagai penasehat.

  • Rancangan biaya atau anggaran dimana rancangan ini berkaitan erat dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk penelitian. Adapun biaya-biaya atau anggaran yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  • Biaya untuk rapat dalam rangka menyusun proposal.

  • Biaya untuk alat atau instrumen kelengkapan penelitian.

  • Biaya untuk penulisan hasil penelitian.

  • Biaya seminar hasil dari penelitian.

Selain 3 bab di atas, proposal penelitian ilmiah juga dapat dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran. Namun, pada umumnya daftar pustaka dan lampiran harus ada dalam penulisan hasil penelitian.

Adapun isi dari daftar pustaka dan lampiran adalah sebagai berikut.

  1. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi rujukan pustaka atau referensi dalam penulisan penelitian ilmiah. Dalam penulisan daftar pustaka harus taat asas, selain itu daftar pustaka harus berisi metodologi dan teknik statistika yang digunakan dalam penelitian.

  1. Lampiran

Dalam proposal penelitian ilmiah dapat juga dilampirkan lampiran sebagai berikut.

  • Riwayat hidup peneliti yang melakukan penelitian.

  • Rancangan anggaran penelitian.

  • Jadwal penelitian secara lengkap mulai dari tahapannya.

  • Surat izin penelitian.

  • Rumus-rumus statistik yang digunakan

  • Kuesioner atau formulir penelitian.

  • Kelengkapan lainnya sebagai instrumen kelengkapan penelitian.

Langkah untuk Menulis Proposal Penelitian Ilmiah

Adapun langkah untuk menulis proposal penelitian ilmiah adalah sebagai berikut.

  1. Mengamati masalah yang mungkin timbul di lingkungan sekitar kita sebagai inspirasi untuk ide penelitian.

  2. Membaca berbagai macam literatur untuk mendukung penulisan proposal, seperti membaca buku rujukan, jurnal rujukan, karya ilmiah penelitian sebelumnya yang relevan atau membaca dokumen lainnya yang berkaitan erat dengan penelitian.

  3. Membuat rumusan masalah penelitian, seperti latar belakang masalah yang akan diselesaikan melalui penelitian yang akan dilakukan.

  4. Berdiskusi dengan konsultan penelitian. Hal ini bertujuan agar proposal penelitian ilmiah yang akan ditulis menjadi terencana.

  5. Membuat diagram alur penelitian yang berisi tahapan kegiatan yang akan dilakukan untuk mendukung penelitian.

Hal-hal tersebut di atas merupakan langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuat proposal penelitian ilmiah baik penelitian ilmiah di bidang IPTEK maupun penelitian ilmiah di bidang program.

Contoh Proposal Penelitan Ilmiah yang Perlu Diketahui

Setelah mengetahui, langkah-langkah untuk menulis proposal penelitian, berikut adalah contoh proposal penelitian ilmiah yang perlu Anda ketahui.

  1. Contoh Proposal Penelitian Ilmiah di Bidang IPTEK

Proposal penelitian ilmiah di bidang IPTEK, pada umumnya digunakan sebagai syarat kelulusan siswa dan mahasiswa untuk menempuh mata pelajaran dan mata kuliah tertentu.

Contoh proposal penelitian ilmiah di bidang IPTEK adalah proposal penelitian untuk mata pelajaran sosiologi sekolah menengah atas, proposal penelitian sebagai syarat untuk lulus sarjana yang disebut dengan skripsi dan proposal penelitian ilmiah lainnya yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk lebih jelasnya, simak contoh proposal penelitian berikut.

Judul : Analisis Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Prestasi dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar di Kota Jember Tahun 2016

Penulis : Oktavia Hastuti

Fak/Prodi : Ilmu Pendidikan/Bimbingan Konseling

Jenis Proposal : Skripsi S1

Dosen Pembimbing : Abdul Hamid

Bab I Pendahuluan

  1. Latar Belakang

Di era yang serba digital ini, perkembangan teknologi semakin canggih. Adanya teknologi canggih yang semakin berkembang menyebabkan banyaknya produksi gadget untuk membantu kehidupan manusia sehari-hari. Salah satu gadget yang banyak dibutuhkan oleh manusia saat ini, adalah smartphone.

Saat ini, banyak orang menggunakan smartphone bahkan semua lapisan umur dari yang usia anak-anak hingga usia dewasa. Pengguna smartphone tidak hanya untuk pekerja saja melainkan anak-anak di usia sekolah juga menggunakan smartphone bahkan ada juga yang merasa memiliki ketergantungan dengan gadget canggih yang satu ini. Hal tersebut karena, di smartphone banyak memiliki aplikasi yang seru untuk dimainkan penggunanya, seperti aplikasi berbagai macam game online dan beberapa aplikasi sosial media lainnya yang seru untuk dimainkan.

Penelitian sebelumnya menunjukkan pengguna smartphone hanya di kalangan pebisnis karena smartphone ini dapat memudahkan pebisnis menjalankan bisnisnya. Seiring perkembangan zaman, banyak anak-anak usia sekolah bahkan yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) kecanduan menggunakan smartphone. Kecanduan tersebut menimbulkan dampak negatif dalam diri anak.

Anak yang menggunakan smartphone lebih sering, ia memiliki kecenderungan malas belajar dibandingkan dengan anak yang tidak menggunakan smartphone. Hal tersebut karena bermain smartphone lebih asyik daripada belajar. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan smartphone terhadap prestasi dan perilaku siswa Sekolah Dasar.

  1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat diidentifikasi hal-hal sebagai berikut:

  1. Adanya penurunan prestasi belajar siswa sekolah dasar yang menggunakan atau kecanduan smartphone.

  2. Perubahan perilaku siswa sekolah dasar karena penggunaan smartphone yang berlebihan.

Dari identifikasi tersebut maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut.

  1. Berapa besar pengaruh penggunaan smartphone terhadap prestasi belajar siswa sekolah dasar di Kota Jember tahun 2016?

  2. Berapa besar pengaruh penggunaan smartphone terhadap perilaku siswa sekolah dasar di Kota Jember tahun 2016?

    1. Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan lebih fokus dan mencapai hasil yang maksimal, maka perlu dilakukan pembatasan masalah.Oleh karenanya, batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Penelitian dilakukan untuk mengetahui prestasi siswa terutama prestasi akademik siswa yang kecanduan menggunakan smartphone.

  2. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan smartphone terhadap perilaku siswa terutama perkembangan emosinya sehari-hari.

    1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Untuk melakukan analisis berapa besar pengaruh smartphone bagi siswa sekolah dasar.

  2. Untuk mengetahui jumlah siswa sekolah dasar yang menggunakan smartphone.

  3. Untuk mengetahui tingkat prestasi siswa sekola dasar yang menggunakan smartphone.

    1. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Untuk mengatasi masalah yang timbul pada siswa sekolah dasar yang kecanduan dan menggunakan smartphone.

  2. Sebagai bahan pertimbangan orangtua, perlu atau tidaknya memenuhi kebutuhan anaknya akan smartphone.

  3. Diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya tentang penggunaan smartphone di kalangan siswa sekolah dasar.

Bab II Tinjauan Pustaka

  1. Landasan Teori

    1. Teknologi Informasi

Teknologi Informasi atau biasa disingkat dengan TI dalam bahasa Inggris disebut dengan information technology (IT). Secara umum, teknologi informasi adalah teknologi yang diciptakan manusia untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari, seperti: membuat sesuatu, , menyimpan, mengubah, mengomunikasikan serta menyebarkan informasi yang penting bagi manusia.

Pada dasarnya, teknologi informasi menyatukan komunikasi dan komputasi yang semula memiliki kecepatan rendah menjadi sesuatu yang berkecepatan tinggi, misalnya dalam bentuk suara, data bahkan video. Bentuk nyata dari TI adalah PC, laptop, TV, telepon, telepon genggam atau ponsel, smartphone dan peralatan elektronik lainnya.

Adapun pengertian teknologi informasi menurut para ahli adalah berikut.

  1. Menurut Haag & Keen (1996), teknologi informasi merupakan seperangkat alat yang berfungsi membantu pekerjaan manusia dengan menggunakan sistem informasi serta melaksanakan tugas-tugas manusia yang berkaitan erat dengan sistem pemrosesan informasi.

  2. Menurut Martin (1999), teknologi informasi merupakan teknologi yang tidak hanya berkaitan erat dengan komputer, seperti software dan hardware yang berfungsi menyimpan dan memproses informasi. Tetapi teknologi yang dimaksud juga termasuk dalam teknologi informasi yang berfungsi untuk mengirimkan informasi.

  3. Menurut William & Sawyer (2003), teknologi informasi merupakan teknologi yang menggabungkan sistem komputasi dengan sistem komunikasi yang menggunakan kecepatan tinggi untuk membawa suara, data dan video.

  4. Menurut Lucas (2000), teknologi informasi merupakan berbagai macam bentuk teknologi yang berfungsi untuk memproses dan mengirimkan informasi berbentuk elektronis.

Selain pengertian teknologi informasi menurut para ahli, berikut pengertian teknologi informasi menurut Kamus Oxford (1995) dimana teknologi informasi diartikan sebagai peralatan elektronika berupa komputer yang berfungsi untuk menganalisis, menyimpan serta mendistribusikan berbagai macam informasi berupa kata-kata, gambar maupun bilangan.

    1. Gadget

Pengertian gadget menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut.

  1. Menurut Osland (2013), gadget merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai sebuah alat elektronika yang berukuran kecil dan memiliki berbagai macam fungsi khusus.

  2. Menurut Rayner (1956), gadget diartikan sebagai sebuah benda yang memiliki karakteristik unik serta memiliki sebuah unit kerja dengan kemampuan kinerja yang tinggi yang berkaitan dengan ukuran dan biaya.

Selain pengertian gadget tersebut, gadget juga dapat diartikan sebagai perangkat elektronik yang selalu memiliki kebaruan, artinya di setiap waktu, gadget ini selalu diciptakan dan muncul dengan menggunakan inovasi teknologi terbaru. Inovasi teknologi terbaru tersebut berfungsi untuk membantu atau mempermudah hidup manusia menjadi lebih praktis lagi.

Artikel Terkait:  7 Contoh Teks Berita Singkat Tentang Pendidikan Lengkap

Seiring perkembangan zaman, semakin modern zaman maka semakin canggih pula teknologi yang diciptakan sehingga mendorong manusia untuk menciptakan berbagai macam gadget canggih. Pada umumnya, gadget canggih yang diciptakan oleh manusia didukung dengan adanya aplikasi canggih. Aplikasi canggih yang diciptakan oleh manusia ini biasanya dibuat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Perkembangan teknologi berjalan dan berbanding lurus dengan perkembangan ilmu pengetahuan dimana fungsi dari teknologi dan ilmu pengetahuan adalah memberikan kemudahan bagi aktivitas kehidupan manusia sehari-hari terutama aktivitas dalam hal yang positif. Namun, pada kenyataannya fungsi gadget disalahgunakan hingga akhirnya digunakan menjadi aktivitas yang mengandung unsur negatif.

Penggunaan gadget yang disalahgunakan inilah perlu diwaspadai. Hal tersebut karena, saat ini pengguna gadget tidak hanya orang dewasa melainkan anak-anak di usia dini khusus anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Harga gadget yang cenderung terjangkau membuat orangtua berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan anak akan gadget. Namun, orangtua belum memikirkan efek negatif yang mungkin ditimbulkan di kalangan anak-anak tersebut.

    1. Smartphone

Secara umum, smartphone diartikan sebagai telepon genggam pintar atau dapat juga diartikan sebagai seluler pintar yang dilengkapi dengan berbagai fitur canggih berkemampuan tinggi seperti kemampuan komputer atau PC. Selain itu, smartphone juga diartikan sebagai telepon genggam yang dilengkapi dengan sistem operasi perangkat lunak (OS) canggih seperti, layanan berbasis internet seperti email, aplikasi chat, ms. Office, aplikasi pembaca ebook dan aplikasi lainnya yang mendukung. Smartphone ini biasanya disebut juga dengan telepon yang memiliki kemampuan seperti komputer. Adapun pengertian lain dari smartphone yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut.

  1. Menurut David Wood, smartphone merupakan handphone cerdas yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan alat komunikasi lainnya.

  2. Menurut Williams dan Sawyer, smartphone merupakan telepon seluler yang menggunakan beberapa layanan canggih, seperti layar, mikroprosesor, modem bawaan serta memori. Smartphone dianggap sebagai telepon yang memiliki fitur terlengkap dibandingkan dengan handphone biasa.

Pada umumnya, smartphone memiliki sistem operasi seperti komputer (PC) maupun laptop. Adapum sistem operasi atau operating system (OS) dalam smartphone ada beberapa macam, antara lain: IOS, android, blackberry, windows phone, bada, firefox OS, palm, symbian, ubuntu, tizan dan MeeGo OS. Dari beberapa OS tersebut, smartphone yang diproduksi saat ini banyak menggunakan OS, seperti android, windows phone, blackberry dan IOS. Namun, yang terbanyak digunakan atau hampir semua smartphone menggunakan OS android.

Selain OS, smartphone juga dilengkapi dengan fitur canggih yang bertujuan membantu dan memudahkan aktivitas kegiatan manusia, seperti: telepon, SMS, pemutar musik dan video, internet, kamera, editing dokumen, pembaca ebook, aplikasi game dan masih banyak lagi aplikasi lainnya. Nah, aplikasi-aplikasi yang dibenamkan di smartphone inilah yang dapat memberikan dampak positif dan negatif tetapi dampak tersebut tergantung dari si pemakai smartphone tersebut.

  1. Kerangka Analisis

Penelitian ini dilandasi pada kerangka analisis sebagai berikut.

  1. Adanya data tingginya penggunaan smartphone di kalangan siswa Sekolah Dasar (SD) terutama di Kota jember.

  2. Faktor-faktro yang menyebabkan tingginya penggunaan smartphone di kalangan siswa Sekolah Dasar (SD) terutama di Kota Jember.

  3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh tingginya penggunaan smartphone di kalangan siswa Sekolah Dasar (SD) terutama di Kota Jember.

  1. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian adalah sebagai berikut.

H0 : smartphone merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dan perilaku siswa di kalangan Sekolah Dasar.

Ha : smartphone bukan merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dan perilaku siswa di kalangan Sekolah Dasar.

Bab III Metode Penelitian

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Jenis-Jenis Metode Penelitian

Secara umum, jenis penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti merujuk kepada metode penelitian yang digunakan. Adapun jenis metode penelitian ada 5 jenis, antara lain sebagai berikut.

  1. Metode Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang sistematis, terstruktur dan terperinci dimana metode ini menitikberatkan penelitian pada penggunaan angka. Metode penelitian jenis ini juga menggunakan diagram, grafik dan tabel untuk menunjukkan data hasil penelitian yang diperoleh.

  1. Metode Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat menjelaskan suatu yang diteliti atau menggunakan analisis dimana dalam metode ini proses penelitian lebih ditonjolkan serta menitikberatkan pada landasan teori yang digunakan. Jika dibandingkan dengan metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif lebih subjektif.

Metode penelitian jenis ini disebut juga dengan nama metode etnografi. Hal tersebut karena jenis penelitian ini sering digunakan untuk mengamati kondisi sosial budaya suatu masyarakat.

  1. Metode Penelitian Survei

Metode penelitian survei merupakan metode penelitian yang menghasilkan pendapat atau opini dari beberapa orang setelah melakukan interaksi secara langsung. Jadi, peneliti melakukan interaksi secara langsung dengan objek yang diamati. Adapun tujuan dari metode penelitian survei ini adalah mengetahui gambaran secara umum dengan menggunakan sampel beberapa orang dari objek yang diamati.

  1. Metode Penelitian Ekspos Facto

Metode penelitian ekspos facto merupakan metode penelitian yang menggunakan hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa. Metode penelitian ini, pada umumnya dilakukan untuk melakukan penelitian terhadap program atau kegiatan yang telah dilaksanakan atau sedang berjalan.

Jadi, dalam metode penelitian ekspos facto ini, peneliti dapat mengambil kesimpulan dari hubungan sebab akibat tersebut. Kemudian dirumuskan jika ada kemungkinan bukti baru yang dijadikan indikator dalam penelitian tersebut.

  1. Metode Penelitian Deskriptif

Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan peristiwa yang sedang berjalan di masa sekarang atau masa lalu. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan fakta baru dari beberapa peristiwa yang mungkin sering terjadi atau terjadi secara berkepanjangan.

Adapun jenis metode deskriptif ini ada dua jenis, yaitu: metode penelitian deskriptif longitudinal (sepanjang waktu) dan metode penelitian cross sectional (waktu tertentu).

3.1.2 Metode Penelitian yang Digunakan

Adapun dalam penelitian Analisis Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Prestasi dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar di Kota Jember Tahun 2016 ini menggunakan metode penelitian dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Merumuskan maksud dan tujuan penelitian.

  2. Menentukan populasi, sampel dan variabel yang digunakan dalam penelitian.

  3. Menentukan cara pengambilan populasi, cara pengambilan sampel serta cara menentukan variabel.

  4. Menentukan cara pengolahan data penelitian.

  5. Melaksanakan penelitian.

  6. Menarik hipotesis

  7. Melakukan pengujian kembali hipotesis.

  8. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

3.2 Populasi dan Sampel

Untuk lebih jelasnya tentang populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Cara pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan angket penelitian.

  2. Adapun besaran sampel adalah sebagai berikut.

  • 25 siswa Kelas 6 SD Negeri 1 Jember yang memiliki smartphone.

  • 25 siswa Kelas 6 SD Negeri 3 Jember yang memiliki smartphone.

  • 25 siswa Kelas 6 SD Negeri 8 Jember yang memiliki smartphone.

  • 25 siswa Kelas 6 SD Firdaus Jember yang memiliki smartphone.

  1. Cara pengumpulan sampel dilakukan dengan cara meminta izin kepada pihak sekolah dengan menggunakan surat izin dari pihak fakultas. Setelah izin diberikan peneliti menuju sekolah dasar sesuai dengan besaran sampel yang telah ditentukan.

  2. Teknik Penarikan Sampel

Adapun teknik penarikan sampel yang dilakukan adalah menggunakan teknik sampling klaster (cluster sampling) dimana peneliti terkadang tidak mengetahui secara pasti karakteristik populasi yang akan dijadikan subjek penelitian. Hal tersebut karena populasi menyebar di wilayah penelitian yang cukup luas.

Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mencoba menentukan sampel wilayah yaitu kelompok klaster yang ditetapkan secara bertahap. Pengambilan sampel tersebut disebut dengan cluster sampling atau multi stage sampling.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

  1. Lokasi penelitian adalah sebagai berikut.

  • SD Negeri 1 Kota Jember.

  • SD Negeri 3 Kota Jember.

  • SD Negeri 8 Kota Jember.

  • SD Firdaus Kota Jember

  1. Waktu penelitian adalah sebagai berikut.

Waktu penelitian dilakukan pada hari Senin saat jam istirahat sekolah tentunya berdasarkan izin dari pihak sekolah terkait agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

3.4 Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut.

  1. Perkembangan prestasi belajar siswa kelas 6 SD yang memiliki smartphone.

  2. Perkembangan perilaku siswa kelas 6 SD yang memiliki smartphone.

Berdasarkan hal tersebut maka yang termasuk dalam variabel bebas dan variabel terikat adalah sebagai berikut.

  1. Variabel bebas : siswa kelas 6 SD yang menggunakan smartphone.

  2. Variabel terikat : pengaruh menggunakan smartphone terhadap perkembangan prestasi belajar dan perilaku siswa kelas 6 SD.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan aspek dari penelitian berupa informasi yang berkaitan dengan bagaimana cara mengukur variabel. Definisi operasional juga dapat diartikan sebagai petunjuk kepada peneliti atau informasi ilmiah yang dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah jumlah siswa kelas 6 SD sebanyak 100 siswa yang dipilih secara diundi yang nantinya akan diberi angket berisi kuesioner dengan harapan angket tersebut diisi secara jujur oleh siswa.

Artikel Terkait:  Contoh Paragraf Deduktif dan Induktif Serta Pengertiannya

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menyebarkan angket yang berisi kuesioner. Angket penelitian dalam penelitian ini ada dalam lampiran 1.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdapat dalam angket.

3.8 Teknik Pengolahan data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah menggunakan pengolahan data secara kualitatif dimana peneliti tidak menggunakan jumlah angka melainkan menggunakan kata-kata yang telah dikelompokkan. Untuk lebih lengkapnya, terlampir dalam lampiran II dalam proposal penelitian ini.

3.9 Metode Analisis Data

Metode analisis data menurut Blaxter, Hughes&Tight (2001: 308 – 309) ada 5 teknik mengelola data dalam suatu penelitian. Adapun teknik mengelola data tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Pemberian kode. Pemberian kode dalam penelitian diharapkan memberikan manfaat dalam usaha membuat data menjadi lebih sederhana dan standar.

  2. Pemberian anotasi, artinya melakukan perubahan pada bahan-bahan yang tertulis dengan cara memberikan catatan atau komentar.

  3. Pemberian label pada pernyataan dengan menggunakan kata atau kalimat yang signifikan.

  4. Melakukan seleksi dengan cara memilih item-item yang menarik sehingga argumentasi peneliti dapat terwakili.

  5. Membuat rangkuman sebagai bentuk dari ringkasan keseluruhan data penelitian.

3.10 Waktu Pengambilan Data

Waktu pengambilan data dalam penelitian ini dinilai terbatas karena waktu yang diberikan oleh pihak sekolah sedikit sehingga siswa kelas 6 SD saat mengisi angket terburu-buru.

3.11 Rumus Menghitung Kuesioner

Adapun rumus menghitung kuesioner menggunakan literatur perhitungan eror pada skala Guttman dengan rumus sebagai berikut.

  1. Rumus Koefisien Reprodusibilitas

Koefisien reprodusibilitas (KR) atau coefficient of reproducibility merupakan derajat keandalan pengukuran yang menggunakan skala yang dapat dilihat dari persentase respons murni dimana persentase tersebut dapat direproduksi dari skor skala yang digunakan untuk merangkumnya. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut.

KR = 1 – (TE/PE)

Keterangan:

TE = jumlah eror dari semua subjek atau nilai eror/jumlah kesalahan

PE = jumlah eror yang mungkin terjadi. PE diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah subjek (N) dengan jumlah butir (k)

Adapun syarat penerimaan nilai KR adalah jika KR nilainya > 90.

  1. Rumus Koefisien Skalabilitas

Rumus koefisien skalabilitas/KS (CS) adalah sebagai berikut.

KS = 1 – [TE/(0,5 x PE)]

Keterangan:

TE = jumlah eror dari semua subjek atau nilai eror/jumlah kesalahan

PE = jumlah eror yang mungkin terjadi. PE diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah subjek (N) dengan jumlah butir (k)

Adapun syarat penerimaan nilai KS adalah jika KS nilainya > 60.

3.12 Lampiran I

Angket

untuk Mengetahui Perkembangan Prestasi Siswa Kelas 6 SD di Kota Jember

Nama : ….

Asal Sekolah : ….

Jenis Kelamin : ….

Lingkari jawaban yang menurut kamu benar dan sesuai dengan diri kamu.

  1. Apakah kamu memiliki smartphone?

  1. Ya

  2. Tidak

  3.  
  4. Berapa lama kamu bermain smartphone dalam sehari?

  1. Kurang dari sejam

  2. Setiap waktu sepulang sekolah

  1. Untuk apa kamu menggunakan smartphone?

  1. Bermain game dan sosial media

  2. Mengerjakan tugas sekolah

  3. Dari mana asal uang yang kamu buat untuk membeli smartphonemu?

  1. Uang dari orangtua

  2. Uang dari tabungan sendiri

  3. Berapa sering kamu bermain smartphone dalam seminggu?

  1. Sekali seminggu di hari libur sekolah

  2. Setiap hari sepulang sekolah

  3. Mengapa kamu ingin memiliki smartphone?

  1. Malu sama teman dan untuk berkomunikasi dengan teman

  2. Ingin bermain game

  3. Berapa peringkatmu di kelas setelah kamu menggunakan smartphone?

  1. Masuk 5 besar di kelas

  2. Lainnya ….

  3. Mana yang lebih sering kamu lakukan dalam sehari?

  1. Bermain smartphone

  2. Belajar

  3. Aplikasi apa yang kamu mainkan di smartphonemu?

  1. Bermain game dan aplikasi sosial media

  2. Aplikasi belajar interaktif

  3. Apa tanggapan orangtuamu saat kamu terus bermain smartphone?

  1. Marah karena kelamaan main smartphone

  2. Dibiarkan saja bermain smartphone

Angket

untuk Mengetahui Perkembangan Perilaku Siswa Kelas 6 SD di Kota Jember

Nama : ….

Asal Sekolah : ….

Jenis Kelamin : ….

Lingkari jawaban yang menurut kamu benar dan sesuai dengan diri kamu.

  1. Apakah setelah bermain smartphone, kamu mengalami gangguan penglihatan seperti pandangan kabur atau mata minus?

  1. Ya

  2. Tidak

  3. Jika mata kamu minus, apakah minus mata kamu bertambah?

  1. Ya

  2. Tidak

  3. Apakah kamu suka bermain smartphone di sekolah atau saat jam pelajaran?

  1. Ya

  2. Tidak

  3. Apakah kamu suka bermain smartphone saat bermain bersama teman-temanmu?

  1. Ya

  2. Tidak

  3. Apakah kamu pernah bermain smartphone saat berjalan kaki?

  1. Ya

  2. Tidak

  3. Apakah kamu ingin membeli smartphone baru saat ada smartphone edisi baru dijual?

  1. Ya ingin sekali

  2. Tidak karena masih punya smartphone yang lama

  3. Apakah kamu mengetahui tentang aplikasi media sosial dan pernah menggunakannya di smartphonemu?

  1. Tahu

  2. Tidak Tahu

  3. Jika kamu pernah menggunakan aplikasi sosial media, seperti facebook, twitter, instagram atau aplikasi media sosial lainnya, apa kamu sering mengupdatenya setiap hari?

  1. Sering hampir setiap hari up date

  2. Jarang seminggu sekali up date

  3. Apakah kamu pernah bermain game online di smartphonemu?

  1. Pernah

  2. Tidak pernah

  3. Jika kamu pernah bermain game online, berapa sering kamu memainkannya?

  1. Setiap hari sepulang sekolah

  2. 1 kali dalam seminggu

  3. Bagaimana jika kamu tidak memiliki smartphone?

  1. Tidak masalah

  2. Teras bosan jika tidak ada smartphone karena tidak ada yang dimainkan

  3. Apakah kamu bosan jika tidak menggunakan smartphone dalam sehari?

  1. Tidak bosan, biasa saja

  2. Bosan sekali jika tidak ada smartphone karena tidak ada yang dimainkan

  3. Pilih salah satu pernyataan berikut yang sesuai dengan kamu.

  1. Bermain bersama teman di luar rumah.

  2. Bermain smartphone di dalam rumah.

  3. Nonton TV bersama orangtua.

  4. Belajar di rumah

  5. Pilih salah satu pernyataan berikut yang sesuai dengan kamu.

  1. Membeli pulsa Rp5000,00/bulan

  2. Membeli pulsa Rp10.000,00/bulan

  3. Membeli pulsa Rp20.000,00/bulan

  4. Membeli pulsa Rp100.000,00/bulan

  5. Apa yang akan kamu lakukan jika saat kamu pergi ke pantai dalam waktu yang bersamaan smartphone dan temanmu yang tidak bisa berenang tercebur ke laut?

  1. Menolong teman terlebih dahulu baru mengambil smartphone.

  2. Mengambil smartphone terlebih dahulu kemudian menolong teman.

  3. Mengambil smartphone terlebih dahulu dan membiarkan teman yang tercebur ditolong teman lainnya.

3.13 Lampiran II

  1. Penyusunan Data

Data yang diperlukan dan sebagai sumber penelitian dikumpulkan semua atau disusun secara rapi, hal tersebut untuk memudahkan peneliti dalam melakukan pengecekan, apakah data sudah lengkap atau tidak. Penyusunan data ini bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian. Namun, perlu diingat data harus dipilih mana yang dibutuhkan untuk penelitian. Selain itu, data harus bersifat autentik.

  1. Klasifikasi Data

Klasifikasi data adalah kegiatan untuk menggolongkan, mengelompokkan dan memilih data. Klasifikasi data ini ditentukan dan dibuat oleh peneliti. Klasifikasi data dibuat untuk memberikan kemudahan kepada peneliti dalam rangka pengujian hipotesis.

  1. Pengolahan Data

Pengolahan data berfungsi untuk melakukan uji hipotesis yang sudah dirumuskan oleh peneliti. Hipotesis yang akan diuji harus berkaitan dengan masalah yang sudah diajukan. Namun, semua jenis penelitian tidak harus ada hipotesis melainkan setiap penelitian harus ada perumusan masalah.

Adapun penelitian yang menggunakan hipotesis merupakan penelitian dengan metode eksperimen dimana jenis data yang diperoleh dapat menggunakan teknik kuantitatif atau kualitatif.

Menurut Miles dan Huberman ada tiga teknik analisis data kualitatif, antara lain: reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan hasil penelitian. Proses tersebut terjadi secara terus-menerus selama proses penelitian bahkan bisa terjadi sebelum data belum terkumpul.

  1. Reduksi Data

Reduksi data adalah teknik analisis untuk data kualitatif yang berfungsi menajamkan, mengarahkan, menggolongkan bahkan membuang data yang tidak perlu kemudian mengorganisasi data sehingga dapat ditarik kesimpulan. Namun, reduksi data ini tidak diartikan sebagai bentuk kuantifikasi data.

  1. Penyajian Data

Penyajian data adalah teknik analisis data kualitatif dengan cara menyusun sekumpulan informasi sehingga memungkinkan peneliti dapat menarik kesimpulan. Pada umumnya, penyajian data kualitatif ini dapat berupa teks naratif (catatan lapangan), grafik, matriks, bagan dan jaringan.

  1. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan suatu teknik analisis data kualitatif dimana penarikan kesimpulannya merupakan hasil analisis yang berfungsi sebagai pengambil tindakan atas masalah yang telah dirumuskan.

2.Contoh Proposal Penelitian Ilmiah di Bidang Program

Pada dasarnya, contoh proposal penelitian ilmiah di bidang program format penulisannya sama dengan proposal penelitian di bidang ilmiah. Hanya saja proposal penelitian ilmiah di bidang program ini dibuat untuk kepentingan program kegiatan lembaga tertentu. Pada umumnya, penulisan proposal ilmiah di bidang program dilengkapi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendanai penelitian tersebut.

Tersebut adalah contoh penulisan proposal penelitian ilmiah yang baik dan benar. Namun, contoh penulisan proposal tersebut tidak paten menjadi acuan dalam membuat proposal penelitian ilmiah. Anda dapat memodifikasinya dengan sumber dari referensi lainnya sehingga proposal yang Anda buat lebih bagus lagi. Selamat mencoba.

Share This Article