Sejarah Singkat Candi Borobudur Lengkap

Nastain
By Nastain 14 Min Read

Sejarah Singkat Candi Borobudur – Candi Borobudur adalah sebuah candi yang cukup dikenal di Indonesia karena keindahan, kemegahan, nuansa etniknya, ukirannya yang detil, eksotis dan penuh dengan guratan seni.

Tidak heran bila Borobudur dimasukkan dalam kategori World Heritage List atau Daftar Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO ( United Nations Education, Scientific and Culture Organization ) , yaitu sebuah organisasi PBB yang menangani Pendidikan, keilmuan, dan Kebudayaan.

Candi borobudur dipandang perlu untuk dilestarikan dan dilindungi oleh dunia karena dianggap sebagai bangunan bersejarah warisan leluhur.

Maka dari itu sangatlah penting bagi generasi penerus untuk mengerti betul tentang seluk beluk Candi yang bersejarah ini.

Sejarah Singkat Candi Borobudur
Sejarah Singkat Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan Candi Budha, berbentuk stupa, dengan struktur bangunan mirip piramida berunduk yang tersusun dari blok batu andesit yang saling mengunci.

Situs bersejarah ini diperkirakan oleh banyak ahli didirikan oleh penganut agama Budha Mahayana di tahun 800 M pada zaman Dinasti Syailendra.

Bangunan etnik ini, memiliki luas 123 X 123 meter, tinggi 35 meter ( dulu sebelum dipugar 42 meter), termasuk chattara, ornamen tertinggi dari sebuah candi Budha.

Candi Borobudur tepatnya berlokasi di Jl. Badrawati, Kawasan Candi Borobudur, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Bangunan Candi terdiri dari enam teras bujur sangkar, dengan tiga pelataran melingkar di atasnya. Kehebatan si pembuat candi ini dihiasi 2672 relief kuno yang sangat detil dan di setiap guratannya menggambarkan sesuatu kisah.

Sayangnya, belum diketahui pasti persisnya, siapa yang membangun candi tersebut. Para sejarawan hanya mengira-ira pendiri Candi ini berdasarkan prasasti dan struktur bebatuan yang ditemukan.

Selain itu terdapat 504 arca Budha yang dianggap sebagai koleksi relief Budha terbanyak dan paling lengkap di dunia. Ada satu Stupa yang merupaka center atau pusat dari stupa yang lain yang terlihat seperti memahkotai bangunan ini, dikelilingi sekitar 72 stupa yang berbaris melingkar.

Bisa dibayangkan, di jaman lama lampau, dengan peralatan yang sangat tradisional, bisa membentuk dan membuat bangunan candi dengan relief yang detil serta artistik ini, tentunya bukan perkara yang mudah dan butuh perencanaan super matang.

Maka dari itu dunia internasional sangat kagum dengan sistem rancangan bangunan ini.

Sejarah singkat Candi Borobudur ini membantu kita untuk mengenal lebih dalam tentang asal-usul candi Borobudur dalam hal prediksi siapa pendirinya, asal-usul istilah nama Borobudur, kapan berdirinya, sejarah penemunya, dan tahap pembangunan serta pemugarannya.

Sejarah Singkat Candi Borobudur ditinjau dari asal-usulnya

Candi Brorobudur dibangun sebagai rasa penghormatan terhadap Budha, yang bagi umat Budha adalah simbol atau lambang manusia sempurna dan mulia. Bangunan ini diumpamakan alam semesta.

Para peziarah/ pendatang diminta untuk mempelajari perjalanan spiritual Budha yang mampu menghilangkan pengaruh nafsu duniawi menuju kebijakan hidup yang hakiki menuju pencerahan.

Artikel Terkait:  Sejarah Pemilu di Indonesia tahun 1995 hingga sekarang

Para pengunjung masuk dari sisi timur, memulai ritual dengan mengitari bangunan suci ini searah jarum jam dan lalu naik ke undakan berikutnya.

Tiap pengunjung yang melakukan peningkatan pendakian ini, secara spiritualnya melakukan tahapan dalam kosmologi Budha yaitu Kamadhatu, fase hawa nafsu, Rupadhatu, fase berwujud, dan Arupadhatu, fase tidak berwujud.

Ini disimbolkan perjalanan manusia dari fase duniawi atau dasar menuju fase cahaya atau tingkat spritual yang tertinggi.

Beberapa penelitian dibidang sejarah menyatakan bahwa Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 yang kebetulan pada masa itu pengaruh agama Budha mulai memudar karena adanya pengaruh Islam yang mulai merambah di tanah Jawa.

Tentang siapa nama orang yang membangun bangunan fenomenal ini, memang masih menjadi misteri.

Namun yang pasti, bangunan ini dibangun pada Wangsa dinasti Syailendra. Menurut Casparis, pendiri Borobudur adalah raja Mataram, yaitu Samaratungga, yang membangun bangunan ini sebagai sarana tempat suci atau peribadatan di tahun 824 M.

Pembangunan besar-besaran ini diperkirakan baru rampung pada masa pemerintahan putrinnya, Ratu Pramudawardhani.

Pembangunan candi Borobudur diperkirakan berlangsung selama lebih dari lima puluh tahun ( setengah abad lebih).

Sejarah Singkat Candi Borobudur ditinjau dari nama atau istilahnya

Nama borobudur sendiri dikutip dari beberapa ahli dan peneliti sejarah, terdapat perbedaan pendapat dan persepsi.

Bila menilik dari istilah Bahasa Indonesia,, Bangunan keagamaan di zaman purba disebut candi. Secara luasnya, istilah candi adalah bangunan purbakala yang didirikan pada masa perkembangan agama Hindu dan Budha.

Sedangkan nama Borobudur sendiri, ada beberapa pendapat, yaitu di antaranya adalah :

  1. Mpu Prapanca, yang menuliskan adanya bangunan suci Budha, yang dianggap mengacu pada bangunan Borobudur ini terdapat dalam naskah jawa kuno berjudul Nagarakretagama.

  2. Sir Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Hindia, yang menuliskan nama Bure-Budur atau Borobudur, diambil dari nama tempat dibangunnya candi. Dia juga berpendapat bahwa bisa jadi istilah borobudur diambil dari istilah Buda, yang berarti purba dalam bahasa Jawa. Namun ada juga yang berpendapat, dari arkeolog lain menyimpulkan bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung.

  3. J.G. de Casparis, seorang sejarwan bergelar doktor pada tahun 1950 menyatakan pendapatnya bahwa Borobudur adalah sebuah tempat untuk pemujaan. Dia menyimpulkan hal ini karena adanya prasasti Karang Tengah dan Tri Tepusan. Dia menganngap Bhumi Sambhara Budhara, dalam bahasa Sansekerta berarti Bukit himpunan kebijakan sepuluh tingkatan boddhisattwa, adalah nama sesungguhnya Candi Borobudur

Sejarah Singkat Pendirian Candi Borobudur sehubungan dengan pendapat para ahli sejarah

Seperti telah diungkapkan, bahwa bukti tertulis tentang siapa yang membangun Candi Borobudur dan tujuan pembangunannya belum ditemukan secara gamblang dan rinci.

Yang dapat diambil sebagai acuan adalah beberapa pendapat para ahli sesuai dengan struktur batu, tanah, dan perkiraan periodesasi kerajaan yang disesuaikan dengan penelitian aksara yang digunakan dalam candi dan penemuan arkeologi yang mereka lakukan.

Adapun contoh pendapat tersebut, dapat dirangkum sebagai berikut:

Sejarah Singkat Pendirian Candi Borobudur
Sejarah Singkat Pendirian Candi Borobudur
  1. Aksara kaki tertutup mirip Kharmawibangga pada abad ke 8 dan 9.

    Menurut catatan ini, Borobudur diperkirakan dibangun sekitar tahun 800 Masehi, yag merupaka puncak kejayaan Wangsa Syailendra di Jawa tengah, dalam pengaruh Kebesaran Sriwijaya selama setengah abad lebih ( 50-100 tahun) dan selesai pada masa pemerintahan Raja Samaratungga pada tahun 825, namun tentang agama yang dianut Wangsa Syailendra juga masih simpang siur, Karena pada Prasasti Sojomerto ditemukan, awalnya Wangsa Syailendra beragama Hindu Siwa.

    Padahal menurut kajian sejarah kerajaan, mereka adalah penganut agama Budha Mahayana, yang cukup taat.

  2. Pembangunan Candi Borobudur, kemungkinan dilakukan oleh pewaris Sanjaya, Rakai Panangkaran yang memberikan ijin kepada umat Budha untuk membangun candi, sebagai penghormatan kepada Budha.

Artikel Terkait:  Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia, Sejarah dan Contohnya

Sejarah Singkat Candi Borobudur dalam tahap pembangunannya

  1. Tahap pertama : Masa pembangunan Borobudur secara pasti, perkirannya 750 dan 850 M.

    Borobudur dibangun di hamparan bukit, dengan dilakukan pemerataan dan perluasan pendataran lahan. Sebagian besar, bangunan candi terbuat dari batu Andesit, namun sebelum diletakkan batu tersebut sebagai dinding bangunan utamanya, bagian bukit tanahnya dipadatkan dan ditutupi oleh struktur bebatuan yang membentuk cangkang kuat sebagai pondasi.

    Kemudian dibangun penyusunannya yang bertingkat, mirip undakan piramida namun kemudian dilakukan perubahan struktur bangunan. Buktinya adalah adanya tiga undakan pertama yang tertutup oleh struktur asli piramida berundak.

  2. Tahap Ke dua : Ditambahkannya dua undakan persegi, pagar lankan dan satu undakan berbentuk melingkar. Kemudian di atasnya dibangun stupa tunggal yang berukuran besar.

  3. Tahapan Ketiga : Adanya perubahan rancangan bangunan pada badan Candi.

    Satu stupa induk berukuran besar yang terdapat di paling atas candi dibongkar dan diganti dengan tiga undak lingkaran tengah.

    Stupa-stupa berukuran kecil banyak dibangun berbaris melingkari di daerah pelataran undaknya, dan di tengah-tengahnya ada satu stupa induk berukuran besar.

    Kemudian dengan pertimbangan tertentu, pembangunan pondasi melebar ditambahkan pembangunan kaki sehingga menutupi kaki asli sekaligus menutup relief Karmawibhangga.

    Para Arkeolog berpendapat, sebenarnya Candi Borobudur ini dimaksudkan untuk pembangunan satu Stupa induk yang paling besar di tengahnya yang menjadi mahkota batur-batur teras bujur sangkar.

    Namun karena stupa induk ini terlalu berat, maka digantikan dengan pembangunan teras-teras kecil yag berbaris melingkar hingga terhindar dari potensi bangunan yang dikhawatirkan kurang kokoh sehingga terjadi keruntuhan.

    Jadi kalau ditinjau dari segi konstruksi bangunan, fungsi dari struktur kaki tambahan yang membungkus kaki aslinya seperti pengikat atau sabuk untuk memperkokoh bangunan supaya tidak kolaps atau longsor.

    Pembungkus inilah yang kemudian menyembunyikan relief Karmawibhangga pada bagian Kamadhatu.

  4. Tahap ke empat : Ada perubahan final, atau sentuhan akhir, yaitu penyempurnaan relief, penambahan pada pagar langkan bagian luar, perubahan pada tangga, pelengkung atas di gawang pintu dan adanya pelebaran ujung-ujung kakinya.

Sejarah Singkat Penemuan Candi Borobudur

  1. Faktor Candi Borobudur ditinggalkan oleh peziarahnya

Borobudur tersembunyi dan terlantar dalam waktu yang cukup lama hingga ratusan tahun, bahkan terkubur di bawah tanah dan debu vulkanik yang diperkirakan dari Gunung Merapi.

Bahkan bila dipandang, Borobudur sudah seperti bukit yang tertutup tanah dengan berbagai tanaman dan pohon rimbun di atasnya.

Alasan ditinggalkannya Candi Borobudur sehingga terbengkelai dan tidak pernah dikunjungi lagi oleh para peziarah agama Budha kala itu, belum diketahui pasti.

Artikel Terkait:  Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia Paling Lengkap

Namun bila dilihat dari masa yang tidak jauh dari masa pembangunan Candi Borobudur, yaitu 928 dan 1006, yaitu saat Raja Mpu Sindok memindahkan ibu kotanya Medang ke Jawa Timur setelah adanya letusan gunung berapi.

Tidak dapat dipastikan bahwa dari peristiwa inilah Borobudur ditinggalkan, namun demikianlah menurut beberapa sumber yang menyimpulkan.

Bisa jadi periode ditinggalkannya Candi Borobudur ini terjadi pada masa itu. Soekmono juga menjelaskan pendapatnya bahwa Candi ini benar-benar ditinggalkan sejak penduduk sekitar beralih kepercayaannya untuk memeluk Islam pada abad 15.

Sejarah Singkat Penemuan Candi Borobudur.
Sejarah Singkat Penemuan Candi Borobudur.
  1. Persepsi terhadap Candi Borobudur di abad 18

Dalam Babad Tanah jawa, yaitu buku sejarah Jawa, Monumen Candi Borobudur dianggap sebagai faktor fatal bagi Mas Dana, Pemberontak Pakubuwono I, Raja Kesultanan Mataram pada tahun 1757.

Pada saat itu, Sang pangeran mendatangi Satria terpenjara ( Arca Budha), yang terdapat dalam Stupa berterawang.

Padahal, kunjungan tersebut dianggap tabu, atau tidak seharusnya dilakukan menurut kepercayaan masyarakat masa itu. Setelah itu, saat pangeran kembali ke Kraton, dia jatuh sakit dan meninggal satu hari setelah sakitnya tersebut.

Dari situlah kisah takhayul merebak. Dalam kepercayaan orang Jawa pada masa Mataram Islam, reruntuhan Candi dianggap tempat bersemayamnya makhluk halus.

Maka barang siapa yang mendekat akan mengalami kesialan karena akan diganggu oleh makhluk halus tersebut.

Kalau ditinjau dari segi ilmiah, kemungkinan tempat semacam candi yang terbengkelai terdapat kuman atau wabah penyakit mematikan seperti demam berdarah atau malaria.

Di mana pada masa itu, penyakit semacam ini masih belum ditemukan obatnya secara medis.

  1. Penemuan Candi Borobudur Oleh Thomas Stamford Raffles

Setelah adanya perang Inggris melawan Belanda dalam memperebutkan tanah Jawa, di Bawah pimpinan Britania Raya tahun 1811-1816, Thomas Stamford Raffles ditunjuk sebagai Gubernur Jendral dan dia mempunyai ketertrikan pada budaya Jawa.

Maka dia mengadakan eksplorasi terhadap budaya dan situs peninggalan sejarah di Jawa. Dia akhirnya menemukan gundukan menyerupai bukit yang setelah diteliti adalah peninggalan situs sejarah tanah Jawa.

Maka dia segera malakukan penelitian dengan meminta bantuan Insinyurnya, bernama H.C. Cornelius. Untuk itu dilakukanlah pembersihan tumbuhan dan pepohonan lebat, debu , dan tanah yang menutupi area Candi sehingga bisa terlihat dengan jelas kembali bentuk bangunannya.

Semenjak penemuan Rafles tersebut, maka Candi Borobudur di bawah pengawasan dunia dan dianggap sebagai warisan budaya dunia.

Untuk menjaganya tetap baik, terawat dan rapi, Candi Borobudur mengalami pemugaran.

Demikian sejarah singkat Candi Borobudur sehingga dapat diambil beberapa informasi berharga di dalamnya.

Diantaranya, kita menyadari, ternyata dalam masa purbakala, khususnya pada masa Kerajaan, rakyat Indonesia sudah mempunyai tingkat kebudayaan yang cukup maju dan bernilai tinggi.

Dari Candi tersebut juga dapat ditelisik ragam sejarah, seperti keyakinan yang berkembang di masa itu dan lingkungan geografis pada era itu, melalui berbagai kajian penelitian berupa pengecekan unsur tanah, prasasti, bahasa yang digunakan, dan catatan-catatan kuno yang saling berkaitan.

Untuk itu, kalau bukan kita warga Indonesia, siapa lagi yang akan menjaga peninggalan berharga tersebut.

Share This Article