Perbedaan Nabi dan Rasul beserta Pengertian & Tugasnya

Nastain
By Nastain 13 Min Read

Ternyata masih banyak diantara kita yang tidak mengetahui perbedaan nabi dan rasul. Padahal pengetahuan mengenai nabi dan rasul sudah kita peroleh sejak sekolah dasar bahkan sebelum memasuki sekolah dasar. Nabi dan rasul merupakan dua kata yang sering kita dengar dalam nash-nash syariat. Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa tidak ada perbedaan antara nabi dan rasul. Akan tetapi, hal ini tidak didukung dengan dalil-dalil yang kuat. Sementara itu, mayoritas ulama sepakat bahwa ada perbedaan antara nabi dan rasul. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perbedaan antara nabi dan rasul, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai pengertian nabi dan rasul terlebih dahulu serta tugas-tugasnya.

Pengertian Nabi dan Rasul

Terdapat beberapa pandangan mengenai pengertian nabi dan rasul, namun intinya sama. Di dalam buku Ensiklopedi Islam Indonesia, pengertian nabi menurut bahasa Arab berarti orang yang memberitahukan atau menyampai berita. Dalam teologi Islam, nabi dipahami oleh para teolog sebagai kata yang mengacu kepada manusia pilihan tuhan, yakni manusia yang tergolong tingkatan tertinggi. Kata nabi berasal dari bahasa Arab “naba” (an-naba) yang berarti berita. Jadi, nabi bisa memiliki arti pembawa berita. Maksud dari pembawa berita ini yaitu berita dari Tuhan yang berupa wahyu atau agama. Selain dalam bahasa Arab, nabi juga dapat diartikan menurut bahasa Ibrani atau Hebrew. Nabi, dalam bahasa Ibrani berarti orang yang menceritakan soal-soal agama. Sementara itu, menurut istilah, kata nabi pada umumnya diartikan dengan orang yang diberi wahyu oleh Tuhan berupa suatu syari’ah agama tertentu.

Perbedaan Nabi dan Rasul beserta Pengertiannya
Perbedaan Nabi dan Rasul | Pixabay

Rasul menurut bahasa memiliki arti utusan, dimana maksud dari utusan ini adalah utusan Allah. Menurut istilah, rasul adalah manusia yang diberi wahyu oleh Tuhan berupa suatu syariah tertentu serta diperintahkan menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada umatnya. Dalam Ensiklopedi Islam, rasul memiliki bentuk jamak rusul yang berarti utusan, duta. Di dalam Al Quran sering menyebutkan al-mursalun yang berarti orang-orang yang dikirim sebagai utusan Tuhan untuk mengajarkan agama atau wahyu. Berdasarkan hal tersebut, para ulama menyimpulkan definisi rasul adalah manusia yang di utus oleh Allah kepada segenap manusia dengan membawa suatu risalah. Rasul adalah hamba pilihan Allah yang diberikan wahyu dan diutus kepada kaum kafir yang dengan membawa syari’at baru atau dengan syaria’t rasul sebelumnya.

Jumhur ulama menyatakan bahwa tidak ada kenabian dan kerasulan yang diturunkan kepada seorang wanita. Allah selalu mengutus seorang nabi dari seorang laki-laki. Hal ini sesuai dengan Quran Surat Yusuf ayat 109, sebagai berikut.

dalil adanya nabi dan rasul

Artinya: Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang laki-laki yang kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk suatu negeri.

Selain itu, nabi dan rasul diutus dari kalangan manusia, bukan dari kalangan malaikat atau dari kalangan jin. Seorang nabi dan rasul juga merupakan orang yang merdeka. Tidak pernah diketahui adanya seorang budak yang diangkat menjadi nabi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Artikel Terkait:  Macam Macam Ibadah beserta Hikmahnya Lengkap

Sebagai aqidah kaum muslimin, tidak ada yang mengetahui jumlah nabi dan rasul yang pasti selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tetapi, Allah telah memberikan informasi kepada kita sebagian nama-nama nabi dan rasul sehingga kita harus mengimaninya secara rinci. Sedangkan nabi-nabi yang tidak kita ketahui, maka wajib bagi kita untuk mengimani mereka secara global. Adapun nama-nama nabi yang wajib diketahui ada 25, yaitu Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Lut, Ismail, Ishaq, Ya’kub, Yusuf, Ayub, Dzulkifli, Syuaib, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, dan Nabi Muhammad. Diantara nabi-nabi tersebut, terdapat lima orang yang termasuk Rasul ulul azmi, yaitu Rasul yang memiliki ketabahan luar biasa melebihi Rasul lainnya. Rasul ulul azmi tersebut, yaitu Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad SAW.

Tugas Nabi dan Rasul

Allah mengutus nabi dan rasul di bumi ini dengan tugas dan tanggung jawa yang penting. Adapun tugas nabi dan rasul diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Mengajak manusia untuk menyembah Allah semata dan menghapuskan segala sembahan selain Allah. Ini merupakan tugas yang paling besar dan utama. Hal ini dijelaskan dalam Al Quran surat An-Nahl ayat 36, yang berbunyi.

perbedaan nabi dan rasul

Artinya: Dan Sesungguhnya, kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap kaum untuk menyerukan “Sembahlah Allah saja dan jauhilah Thaghut.

2. Memberitahukan risalah ketuhanan kepada seluruh jin dan manusia, sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surat Al Maidah ayat 67, yang berbunyi sebagai berikut.

dalil nabi dan rasul

Artinya: Wahai Rasul, beritahukanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan apabila kamu tidak mengerjakan hal tersebut berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya dan Allah melindungi kamu dari gangguan manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang kafir.

3. Menjelaskan sesuatu yang Allah turunkan berupa agama dan Kitabullah. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 44, yang berbunyi sebagai berikut.

tugas nabi dan rasul

Artinya: Dengan membawa keterangan-keterangan dan kitab-kitab (mereka kami utus). Dan kami turunkan adz-dzikr kepadamu agar kau menerangkan kepada manusia tentang apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkannya.

4. Tugas nabi dan rasul selanjutnya adalah menjadi panutan dan suri tauladan yang baik bagi para pengikut mereka, sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al Ahzab ayat 21.

dalil nabi dan rasul

Artinya: Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang berharap rahmat Allah dan datangnya hari akhir.

5. Melaksanakan pembersihan jiwa, memperbaiki, dan menyucikan para hamba sebagaimana dalam firman Allah di Surat Al Jumu’ah ayat 2 sebagai berikut.

dalil nabi dan rasul

Artinya: Dialah yang menugasi seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, menyucikan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (sunah), meskipun sebelumnya mereka dalam kesesatan yang nyata.

Artikel Terkait:  Penjelasan Mengenai Hukum GoFood, Apakah Benar Ada Riba?

6. Menjalankan hukum-hukum Allah berupa perintah dan larangan di tengah-tengah umat sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Maidah ayat 49, yaitu.

dalil nabi dan rasul

Artinya: Dan hendaklah kau memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kau mengikuti kemauan mereka. Dan berhati-hatilah kepada mereka jangan sampai memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling dari hukum yang telah diturunkan Allah, maka ketahuilah sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka atas dosa-dosa mereka. Dan sungguh kebanyakan manusia merupakan orang yang fasik.

7. Nabi dan rasul menjadi saksi pada hari kiamat terhadap umat-umat mereka sebagaimana firman Allah sebagai berikut.

dalil nabi dan rasul

Artinya: Dan ingatlah pada hari ketika Kami bangkitkan pada setiap kaum seorang saksi atas mereka dari golongan mereka sendiri, dan Kami datangkan Kau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan kepadamu kitab untuk menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk serta rahmat dan berita gembira bagi orang muslim. (QS An-Nahl: 89).

Perbedaan nabi dan rasul

Mayoritas ulama berpendapat bahwa terdapat perbedaan antara nabi dan rasul sebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, perbedaan nabi dan rasul dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Menurut definisinya nabi adalah seorang yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Akan tetapi nabi tidak wajib menyebarkan wahyu tersebut kepada umatnya atau orang. Sedangkan rasul adalah seorang yang sudah diberikan wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala beserta syari’atnya, kemudian diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya serta mengamalkannya. Hal tersebut dikarenakan arti kata rasul sendiri berasal dari kata risala yang berarti menyampaikan.

2. Berdasarkan tingkatan derajat nabi dan rasul, jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian. Tidak mungkin seseorang menjadi rasul kecuali telah menjadi seorang nabi. Oleh karena itu, para ulama berpendapat bahwa Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dengan lima ayat dari surat Al ’Alaq dan diangkat menjadi rasul dengan tujuh ayat Surat Al Mudatstsir. Menurut Imam As-Saffariny menyatakan bahwa Rasul lebih utama dari pada nabi berdasarkan ijtima’ karena rasul diistimewakan dengan risalah, dimana jenjang ini lebih tinggi dari pada jenjang kenabian. Selain itu, Al Hafizh Ibnu Katsir juga berpendapat dalam tafsirnya, yaitu tidak ada perbedaan di kalangan ulama mengenai para rasul lebih utama dari pada seluruh nabi dan rasul ulul azmi merupakan yang paling utama dikalangan mereka.

3. Berdasarkan pengutusannya, Rasul diutus kepada kaum kafir sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman. Hal tersebut berdasarkan firman Allah yang menyatakan bahwa yang didustakan oleh manusia adalah para rasul. Di dalam Surat Al Mu’minun ayat 44 berbunyi sebagai berikut.

perbedaan nabi dan rasul

Artinya: Kemudian Kami utus para rasul kepada umat-umat itu berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakan. Maka Kami silihgantikan sebagian mereka dengan sebagian yang lainnya. Dan Kami jadikan mereka sumber cerita bagi manusia. Maka binasalah kaum yang tidak beriman.

Artikel Terkait:  12 Doa dan Ucapan Untuk Orang Pergi Haji Paling Lengkap

Selain itu, pada Surat As-Syu’ara ayat 105, Allah Menyatakan

perbedaan nabi dan rasul 3

Artinya: Kaum Nuh sudah mendustakan para Rasul.

Berdasarkan ayat tersebut, Allah tidak menyatakan bahwa suatu kaum mendustakan para nabi melainkan yang didustakan oleh suatu kaum adalah rasul. Hal ini karena para nabi hanya diutus kepada kaum yang sudah beriman dan membenarkan rasul sebelumnya sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW, dari sahabat Abu Hurairah, dalam hadis riwayat Bukhari-Muslim, yang artinya dulu Bani Israil dipimpin oleh banyak nabi dimana setiap kali seorang nabi wafat, maka digantikan dengan nabi setelahnya.

4. Berdasarkan syariat yang dibawa, syariat para rasul berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain bahwa para rasul diutus dengan membawa syariat yang baru. Hal ini dapat dijelaskan dengan ayat Al Quran Surat Ali Imron ayat 50, yaitu.

perbedaan nabi dan rasul

Artinnya: Dan sebagai seorang yang membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan supaya aku menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah diharamkan untukmu. Dan aku datang kepadamu membawa suatu mukjizat dari Tuhanmu, karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Nabi Muhammad SAW menyebutkan persoalan yang dihalalkan atas umat-umat sebelum beliau dalam hadis riwayat Bukhari-Muslim, yaitu dihalalkan untukku ghominah dan dijadikan untukku bumi sebagai tempat solat dan alat bersuci.

Sedangkan para nabi datang bukan dengan syariat yang baru melainkan menjalankan syariat rasul sebelumnya. Hal tersebut seperti yang terjadi pada nabi-nabi Bani Israil yang kebanyakan menjalankan syariat Nabi Musa.

5. Berdasarkan utusan pertama, rasul pertama adalah Nuh ‘alaihis salam, sedangkan nabi yang pertama adalah Adam ‘alaihis salam. Jarak waktu antara Nabi Adam dan NabiNuh diperkirakan adalah 10 abad.

6. Berdasarkan percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh umat, seluruh rasul yang diutus, diselamatkan oleh Allah dari percobaan pembunuhan kaumnya. Sedangkan nabi, terdapat beberapa diantara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya, seperti firman Allah yang terdapat pada Surat Al Baqarah ayat 91, yaitu.

perbedaan nabi dan rasul 5 1

Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka “Berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah”, kemudian mereka menjawab “Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami”. Dan mereka ingkar kepada yang setelahnya, padahal itu adalah hak yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah (kepada mereka) mengapa kamu dahulu menghilangkan nyawa nabi-nabi Allah jika kamu orang yang beriman?.

Selain itu, Allah juga menyebutkan dalam surat-surat yang lain bahwa yang terbunuh adalah nabi, bukan rasul.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perbedaan nabi dan rasul yaitu rasul sudah pasti seorang nabi, sedangkan nabi belum tentu seorang rasul serta rasul memiliki keistimewaan lebih dibandingkan nabi.

Share This Article